Gaji Lurah DKI Fantastis, Ini Kata Lurah Surabaya

Reporter

Rabu, 4 Februari 2015 05:23 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok meninjau lokasi tes uji kompetensi seleksi dan promosi jabatan lurah dan camat DKI di SMA 1, Jakarta, (27/4). Kedatangan Ahok untuk memberi semangat pesertates. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO , Surabaya -- Gaji fantastis untuk lurah dan camat di DKI Jakarta ternyata tidak membuat pegawai negeri di daerah merasa iri. Para lurah dan camat di Surabaya misalnya, mengaku cukup dengan gaji yang ada sekarang.

Camat Sawahan Muslich Hariadi mengatakan penentuan gaji saat ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan di Surabaya. "Yang ada sekarang sudah cukup," kata Muslich kepada Tempo, Selasa 3 Februari 2015.

Menurut Muslich, pendapatan camat dan lurah di Surabaya memang tidak setinggi di Jakarta. Bahkan tidak sampai seperempatnya. Tingginya pendapatan di Jakarta sangat wajar karena gaya hidup yang juga sangat mahal.

Pendapat yang sama juga dilontarkan Camat Gunung Anyar, Dewanto Kusumo Legowo. "Di Surabaya sudah cukup bagus," kata dia.

Untuk Surabaya, pemberian tunjangan meliputi tunjangan penambahan pendapatan berupa tunjangan jabatan struktural, kinerja dan anak isteri. Besarannya bergantung kepada golongan eselon.

Menurut dia, gaji plus tunjangan yang diterima camat dan lurah sekarang sudah bisa memenuhi kebutuhan hidup di kota Pahlawan. Meski begitu, Dewanto tidak keberatan jika nantinya camat dan lurah Surabaya mendapat kenaikan gaji.

Lurah Putat Jaya Bambang Hartono berpendapat kenaikan gaji tidak berpengaruh terhadap pencegahan korupsi. "Asalkan niat baik dan ikhlas untuk melayani masyarakat, korupsi bisa ditekan," ujarnya. Bambang juga mengatakan sistem yang ada di Surabaya ini juga sudah mendukung pencegahan korupsi. "Makanya kalau masih ada yang korupsi, ya itu berarti memang manusianya."

Sekretaris Camat Tegalsari Eka Budijono mengatakan korupsi itu bicara tentang budaya dan watak. Eka berujar, jumlah pegawai negeri sipil di Indonesia hanya berkisar 2-4 juta. Ini berarti jumlahnya hanya minoritas dibandingkan total penduduk yang bekerja di sektor swasta. Menurut dia, pencegahan korupsi tidak hanya bisa dilakukan dengan pemberian gaji tinggi. "Yang lebih signifikan adalah menciptakan sistem sehingga orang tidak tergoda untuk korupsi," ujarnya.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

8 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

21 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

37 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

37 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

51 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

55 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

56 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya