TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Indria Samego, mengapresiasi pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto hari ini. Menurut Indria, pertemuan tersebut telah menghapus kesan permusuhan di antara keduanya setelah pemilihan umum presiden tahun lalu.
Indria melanjutkan, pertemuan tersebut harus menjadi rujukan bagi pendukung Jokowi dan Prabowo untuk bisa melupakan luka sisa pertarungan pemilihan presiden tahun lalu. Pertemuan tersebut juga bisa mempertegas posisi Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia. "Bukan presiden bagi Koalisi Indonesia Hebat saja," katanya.
Selain itu, pertemuan tersebut mampu membuka pintu komunikasi politik antara Koalisi Jokowi dan Koalisi Prabowo. Jika komunikasi kedua kubu berjalan lancar, hubungan pemerintah dan parlemen bisa berjalan harmonis. (Baca: Kata Prabowo Soal Pertemuan dengan Jokowi di Bogor)
Pertemuan antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto terjadi di Istana Bogor pukul 14.00. Prabowo mengaku datang ke Istana Bogor untuk silaturahmi dengan Presiden.
"Dalam rangka silaturahmi. Jadi, waktu mau dilantik, beliau datang ke rumah saya, saya belum sempat datang ke rumah beliau. Saya mau ketemu beliau, beliau juga mau ketemu saya, saya minta waktu ke beliau," kata Prabowo setelah turun dari mobil di Istana Bogor.