Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie berjabat tangan bersama Ketua Dewan Pertimbangan, Akbar Tandjung saat jumpa pers usai sidang pemilihan ketua umum dalam Munas IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, 3 Desember 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golkar Agun Gunanjar mengaku tak tahu kabar pengunduran diri Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung. Ia pun merasa kaget. Namun, Agun menganggap pengunduran diri Akbar, yang selama ini berada di kubu Aburizal Bakrie alias Ical, Ketua Golkar versi musyawarah nasional di Bali, merupakan tanda-tanda kemenangan kubunya. (Baca: Akbar Tandjung Mundur dari Golkar Aburizal?)
"Dari awal saya bilang, Agun yang akan menang. Ini salah satu tanda-tanda kemenangan Agun," kata Agun, yang selama ini dikenal dekat dengan Agung Laksono, kepada Tempo di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 29 Januari 2015. Adapun Agung adalah rival Ical (Baca juga: Mau Gulingkan Presiden Jokowi? Ini Peluangnya)
Lebih jauh Agun menceritakan pengalamannya berkomunikasi dengan Akbar. Anggota Komisi Pertahanan itu sempat meminta Akbar meninggalkan Ketua Umum Aburizal Bakrie. Alasannya, Ical akan lemah bila ditinggalkan Akbar. "Kala itu, saya mendapat respons baik. Hampir miriplah dengan saya," ujar Agun.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Musfisin Dahlan membenarkan kabar Akbar mundur dari kepengurusan musyawarah nasional di Bali yang dikendalikan Ical. Akbar, kata Musfisin, mengaku sudah tidak cocok dengan visi-misi partai. Akbar menginginkan perseteruan dua kubu diselesaikan secara musyawarah, bukan lewat pengadilan.