KPK Vs Polri, Beda Gaya Ngobrol Jokowi dan SBY  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 29 Januari 2015 12:42 WIB

SBY memberikan ucapan selamat kepada Jokowi usai pelantikan Presiden di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin 20 Oktober 2014. Oscar Siagian/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Tim 9, Imam Prasodjo, menceritakan kronologi pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo saat diminta bertukar pikiran tentang pertikaian Komisi Pemberantasan Korupsi dengan Polri. Imam menilai ada perbedaan cara berkomunikasi antara Presiden Joko Widodo dan pendahulunya, Susilo Bambang Yudhoyono. (Baca: Geger KPK Vs Polri, Ada 5 Saran Tim 9 untuk Jokowi)

"Pola komunikasi semasa Presiden SBY lebih formal, agak kaku, dan searah," kata Imam dalam pernyataannya, Kamis, 29 Januari 2015. Sikap itu berbanding terbalik dengan gaya diskusi Jokowi. Imam menilai cara berkomunikasi mantan Gubernur Jakarta itu lebih apa adanya. "Seperti ngobrol biasa, arus komunikasi timbal balik." (Baca: Eggi Sudjana Rekomendasi Tim 9 Cederai Hukum)

Berita Terkait Lainnya
Ketua Tim 9: Sttt, Jokowi Tak Pilih Budi Gunawan
Jokowi Bisa Game Over? Begini Reaksi Kader PDIP

Menurut Imam, dalam diskusi itu Jokowi hanya didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Awalnya, dengan sedikit menarik napas panjang, Jokowi menjelaskan duduk soal yang menjadi bahan pemikirannya. Ia menceritakan dilema yang ia hadapi dalam kaitan dengan calon Kepala Polri Budi Gunawan yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. (Baca: Budi Bukan Pilihan Jokowi Tim 9 Ini Rahasia Umum)

Jokowi pun menjelaskan masalah yang tengah dihadapi KPK. Imam menyatakan yakin bahwa dalam mencari jalan keluar atas masalah yang dihadapi, Presiden berkomitmen mengacu pada koridor hukum. "Namun, pada saat yang sama, ia juga tak dapat mengabaikan realitas politik yang ia harus dihadapi, baik dari kalangan internal partai pendukung maupun partai di parlemen pada umumnya." (Baca: 6 Manuver Surya Paloh Saat Kisruh Budi Gunawan)

Diskusi yang berjalan sekitar satu jam itu, kata Imam, berjalan hangat dan intensif. "Masing-masing dari kami mencoba sumbang saran," katanya. Dua hari setelah pertemuan tersebut, Imam dan delapan anggota tim lain memberikan lima masukan resmi kepada Presiden Jokowi. (Baca: Sindir Jokowi, NasDem: Kalau Bisa Diintervensi, Jangan Jadi Presiden)

MITRA TARIGAN

Berita Terpopuler
Sebelum Diserang, KPK Bongkar Kasus Raksasa Ini
Kisah Wanita Indonesia yang Terdampar di Chechnya
Jokowi Bukan Siapa-siapa di PDIP, Beda dengan SBY
Budi Gunawan Didukung Mega? Ini Kata Wakapolri
Diminta Mundur Tim Jokowi, Budi Gunawan Bereaksi

Berita terkait

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

2 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

3 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

3 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

6 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

7 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

8 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

12 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

20 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

21 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

21 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya