Bupati Bangkalan Muhammad Makmun Ibnu Fuad. maduracorner.com
TEMPO.CO, Bangkalan--Peristiwa penembakan terhadap aktivis antikorupsi Bangkalan Mathur Husairi sudah sepekan lebih berlalu. Namun Bupati Bangkalan Muhammad Makmun Ibnu Fuad baru berkomentar sekarang.
Putra Ketua Dewan Pimpinan Rakyat Daerah Bangkalan Fuad Amin Imron itu mendesak polisi agar segera menangkap pelakunya. "Saya secara pribadi mengecam penembakan itu," kata dia, Rabu, 28 Januari 2015. (Baca berita terkait: Pengacara: Bukan Fuad di Balik Penembakan Aktivis )
Hanya dengan tertangkapnya pelaku, kata dia, situasi Bangkalan bisa kondusif. Oleh karena itu Makmun meminta polisi secepatnya mengungkap siapa penembak Mathur. "Kami berharap kejadian serupa tidak terulang," ujar Bupati yang saat dilantik pada 2013 lalu masih berusia 26 tahun.
Wakil Kepala Polres Bangkalan Komisaris Yanuar Herlambang mengatakan belum menemukan perkembangan terbaru dalam upaya polisi mencari pelaku penembakan Mathur. "Perkembangannya sama dengan kemarin," kata dia. (Baca: LPSK Lindungi Mathur, Pelapor Korupsi Fuad Amin )
Sebelumnya, Kepala Polres Bangkalan Ajun Komisaris Besar Sulistiyono mengatakan telah mengantongi identitas beberapa orang yang diduga sebagai pelaku penembakan. Namun Sulistyono tidak menjelaskan siapa saja orang-orang yang dicurigai itu.
Menurutnya, pengungkapan pelaku menunggu kondisi korban yang masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo Surabaya itu pulih. "Nanti foto-foto mereka kami sodorkan ke Mathur untuk dikenali, apakah salah satu dari mereka pelaku atau tidak," pungkasnya. (Baca pula: Sebelum Ditembak, Mathur Usik 2 Kasus Fuad Amin)
Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM
9 hari lalu
Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM
Pemimpin Partai Buruh Israel mengatakan batalion Netzah Yehuda dalam Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membunuh warga Palestina "tanpa alasan yang jelas".
Komnas HAM Duga BPJS Ketenagakerjaan Melanggar HAM karena Tolak Klaim Kematian Transpuan Miskin
27 hari lalu
Komnas HAM Duga BPJS Ketenagakerjaan Melanggar HAM karena Tolak Klaim Kematian Transpuan Miskin
BPJS Ketenagakerjaan diduga melanggar hak atas kesejahteraan, kesehatan, dan perlakuan diskriminatif karena menolak klaim-klaim kematian transpuan yang merupakan peserta aktif.