Tim Penyelam TNI AL berhasil mengevakuasi 4 jenazah, dari badan pesawat AirAsia QZ-8501 di perairan Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kotawaringin Kalimantan Tengah, 24 Januari 2015. Upaya pengangkatan badan utama QZ8501 tidak berhasil karena arus deras. ANTARA/Adek Berry
TEMPO.CO , Jakarta:Direktur Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Pertama Suyadi Bambang Supriyadi mengatakan pengangkatan badan pesawat AirAsia QZ8501 yang dilakukan Tim Search and Rescue Terpadu hari ini gagal setelah salah satu tali pengikatnya putus. “Kondisi cuaca cukup ektrim disertai angin kencang,” ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu, 24 Januari 2015.
Sulitnya medan yang harus dilalui penyelam menyebabkan upaya pengangkatan dilakukan penuh perhitungan. Dalam pengangkatan yang dilakukan mulai 07.00 WIB, Sabtu, 24 Januari 2015, tim mengerahkan 73 penyelam dari Marinir plus kru pendukung sekitar 40 orang. Derasnya terpaan angin mengakibatkan satu tali lifting dari empat yang terpasang putus. Pengangkatan badan pesawat AirAsia terpaksa dihentikan. “Besok kami akan melanjutkan kembali pada jam yang sama,” ujarnya. (Baca:Kenapa Asuransi AirAsia Belum Cair?)
Bambang menyatakan, seperti operasi sebelumnya, kendala utama yang dihadapi tim, yakni buruknya cuaca di sekitar pengangkatan badan pesawat AirAsia. Sehingga operasi pengangkatan tidak bisa dilakukan dua kali sehari. “Hari ini saja mulai pukul 14.00 siang tadi hujan turun cukup deras,” kata dia.
Untuk itu, menghadapi lanjutan operasi pengangkatan badan pesawat esok hari, timnya terlebih dahulu berfokus mengganti tali pengangkut pada badan pesawat, sambil berharap cuaca mendukung. (Baca:Jonan: Laju Naik AirAsia Melebihi Pesawat Tempur)
Kepala Badan SAR Nasional FH Bambang Soelistyo menambahkan lembaganya terus melakukan pemantauan terhadap setiap perkembangan di sekitar pencarian AirAsia QZ8501. Waktu evakuasi bakal ditambah sesuai dengan kebutuhan di lapangan. “Setelah sekian hari ketemu nanti baru dievaluasi, kemarin saya sampaikan tanggal 27 itu ancer-ancer lihat perkembangan hari per hari kan mempengaruhi,” paparnya.
Mengenai pengangkatan badan pesawat AirAsia, Bambang mengakui buruknya kondisi cuaca dan arus gelombang di sekitar pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah menyebabkan proses pengangkatan berjalan lamban. “Itu kan tergantung lihat cuaca, air laut itu arus, gelombang,” ujarnya. (Baca: Keluarga Korban AirAsia Berebut Jadi Ahli Waris)
Ia menambahkan, hingga hari ke 16, total anggaran yang digunakan tim mencapai Rp 538 juta. Angka itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan sulit dan besarnya area evakuasi AirAsia yang dilakukan tim. “Kalau dibandingkan dengan beban segitu gede ya kecil,” ujarnya.
Memasuki hari ke-28 Tim Basarnas kembali menemukan empat jenazah dari dalam badan pesawat AirAsia QZ8501. Total jenazah yang berhasil diangkat tim SAR Terpadu berjumlah 69 orang. Tim masih melakukan pencarian hingga ditemukan jenazah lainnya.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
21 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Kota Kinabalu, Malaysia akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu
37 hari lalu
AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu
Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia meluncurkan promo tiket pesawat rute internasional dengan hargaspesial. Harga tiket dimulai dari Rp 389 ribu.