Harga BBM Subsidi Turun, Buruh Yogya Tak Gembira  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 15 Januari 2015 13:39 WIB

Seorang pekerja SPBU di rest area, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, 22 September 2014. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Yogyakarta mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang berencana menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) Premium dan solar bersubsidi menjadi Rp 6.400-6.500 per liter pekan ini.

"Penurunan harga BBM itu bagus, tapi apa menjamin barang kebutuhan lain turun?" ujar Ketua SPSI Kota Yogyakarta Legiman kepada Tempo, Kamis, 15 Januari 2015. (Baca: Jokowi: Harga BBM Turun Hari Ini atau Besok)

Legiman menuturkan penurunan harga BBM dari kenaikan semula Rp 8.500 akhir 2014 lalu, sudah terlanjur menaikkan sejumlah harga bahan pangan. Mulai dari kebutuhan pokok pangan sampai transportasi. Ia merujuk penurunan harga BBM pada awal Januari 2015 menjadi Rp 7.600 per liter untuk Premium dan Rp 7.250 untuk solar, tak membuat harga kebutuhan pokok turun.

"Penurunan harga BBM Januari lalu, jika diikuti kebijakan penstabilan harga bahan pokok, dan transportasi, baru terasa dampaknya bagi buruh," ujar Legiman.

Ia mencontohkan, pekan ini saja harga bahan makanan tetap tinggi. Misalnya telur per kilogramnya justru naik menjadi Rp 22 ribu. Juga komoditas sayuran seperti cabe dan kol.

Sejauh ini, serikat pekerja belum bersikap soal revisi upah minimum kabupaten, terkait dengan perubahan harga BBM. Upah Minimum Kota Yogyakarta tertinggi dibanding lima wilayah DIY lain, yakni Rp 1,3 juta per bulan. Atau naik dari sebelumnya Rp 1,1 juta per bulan.

"Ada 5.000 anggota SPSI dan separuhnya terkena dampak kenaikan harga BBM, sehingga upah minimum tahun ini perlu direvisi," kata dia.

Pelaku usaha transportasi yang juga bos perusahaan otobus (PO) Maju Lancar Gunung Kidul, Adi Didit Prasetya, mengatakan penurunan harga BBM itu masih rencana pemerintah. Sehingga ia belum bisa janjikan evaluasi tarif angkutan umum.

Menurut Didit yang juga Sekretaris Organisasi Angkutan Umum Darat (Organda) DIY, evaluasi tarif angkutan memungkinkan dilakukan jika penurunan harga BBM memang relevan menutupi ongkos operasional.

PRIBADI WICAKSONO

Terpopuler:
4 Risiko Budi Gunawan Jika Ngotot Jadi Kapolri
4 Aktor di Balik Blunder Pemilihan Budi Gunawan
SBY Copot Jabatan Tersangka, Kini Jokowi Malah...
Rekening Anak Budi Gunawan Bikin Heran KPK

Berita terkait

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

43 menit lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

15 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

18 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

22 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

1 hari lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya