Pupuk Langka, Petani Jagung Madura Gagal Panen  

Reporter

Rabu, 14 Januari 2015 11:49 WIB

ANTARA/Siswowidodo

TEMPO.CO, Sumenep - Sebagian besar area tanaman jagung di Kecamatan Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, gagal panen. Penyebabnya bukan karena kekurangan air atau gangguan hama. "Tapi karena pupuk langka," kata Ketua Kelompok Tani Desa Batang-batang Sutrisno, Rabu, 14 Januari 2014.

Langkanya pupuk, ujar dia, disebabkan oleh minim pasokan. Sutrisno mencontohkan, jatah pupuk di desanya hanya 6 ton. Jatah ini masih harus dibagi lagi ke petani di tiga desa. "Seandainya 6 ton itu dikirim tiap hari, cukup. Tapi ini kirimnya tiap pekan," tuturnya. (Baca berita sebelumnya: Kekeringan, Petani Madura Sulit Tanam Jagung)

Menurut Sutrisno, seretnya pasokan pupuk terjadi sejak Oktober 2014. Jika kuota pupuk ke desanya tidak ditambah, Sutrisno khawatir panen jagung akan gagal. Gagalnya panen jagung akan berlanjut ke padi yang kini sedang digarap petani. "Kami sudah demonstrasi, tapi belum ada tindak lanjut," katanya.

Rahem, petani, menyatakan kurangnya pasokan membuat harga pupuk melonjak. Jika biasanya pupuk dihargai Rp 100 ribu per sak, kini naik menjadi Rp 120 ribu per sak. "Kenaikan khusus untuk pupuk bersubsidi," ujarnya. (Baca: Harga Garam Tersungkur, Petani Madura Tak Berdaya)

Naiknya harga pupuk, tutur Rahem, makin memberatkan beban petani. Terlebih lagi, saat ini telah memasuki musim tanam padi yang membutuhkan banyak pupuk sejak awal menggarap lahan. "Kalau tanam jagung habis satu sak, padi butuh dua," tuturnya.

Ketua Komisi Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumenep Nurus Salam mengatakan kekurangan kuota pupuk sudah terjadi sejak awal 2014. Saat itu Pemerintah Kabupaten Sumenep meminta tambahan kuota pupuk bersubsidi ke Kementerian Pertanian. "Waktu itu, ada tambahan untuk Sumenep sebanyak 3.000 ton," katanya.

Nurus berharap pemerintah daerah segera meminta tambahan kuota lagi agar kebutuhan pupuk untuk petani mencukupi. Kepala Dinas Pertanian Sumenep Bambang Heriyanto belum dapat dikonfirmasi mengenai masalah kelangkaan pupuk tersebut. (Baca pula: Polisi Gagalkan Penyelundupan Pupuk Bersubsidi)

MUSTHOFA BISRI




Berita Terpopuler:
Budi Gunawan Dijerat: Jokowi Kelabakan, Mega Repot
Budi Gunawan Tersangka, Tiga 'Dosa' Ini Melilitnya
Gara-gara Budi Gunawan, Jokowi-KPK Dua Kali Perang
Mahar Laskar Pelangi Dihadiahi SBY Laptop Rusak
Budi Gunawan Tersangka, Bukan Sekali Jokowi 'Nabok Nyilih Tangan'

Berita terkait

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

2 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

6 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

9 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

11 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

11 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

22 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

34 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

36 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

37 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

45 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya