TNI Akan Tetap Cari Penumpang Air Asia  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Selasa, 13 Januari 2015 14:39 WIB

Panglima TNI Jenderal Moeldoko melakukan pengecekan pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat menggelar Operasi Penegakan Ketertiban (Gaktib) dan Yustisi TNI Tahun Anggaran 2015 di Lapangan Apel Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, 13 Januari 2015. Operasi tersebut sebagai upaya dalam menekan dan mencegah terjadinya pelanggaran. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Moeldoko berjanji akan melanjutkan pencarian korban pesawat Air Asia QZ8501 di perairan Laut Jawa dan Selat Karimata meski Badan SAR Nasional menghentikan evakuasi.

Menurut Moeldoko, sebagai Panglima TNI, dia punya wewenang menggunakan alat utama sistem persenjataan yang dimiliki untuk melanjutkan evakuasi korban Air Asia. "Alutsista yang punya pendeteksi bawah air akan kami optimalkan," kata Moeldoko kepada wartawan di Markas Besar TNI, Jakarta, Selasa, 13 Januari 2015.

Adapun Kepala Staf Angkatan Laut Marsekal Madya Ade Supandi pun berjanji akan menyiapkan kapal-kapal andalan untuk melanjutkan pencarian korban Air Asia. Ade menjanjikan pengerahan kekuatan kapal perang dari Armada Barat.

"Tak usah kawatir, kami akan tetap sediakan kapal untuk laksanakan tugas kemanusian tersebut," kata Ade di Markas Besar TNI AL, hari ini. (Baca:Moeldoko Usut Foto TNI Narsis di Puing Air Asia)

Menurut Ade, kapal-kapal patroli tersebut akan memperluas wilayah pencarian korban. Ade akan mengutamakan kapal-kapal perang canggih yang bisa mendeteksi bawah laut. "Akan kami kerahkan kapal yang punya sonar bawah laut, dan pasukan penyelam," katanya.

Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Henry Bambang Soelistyo mengatakan akan bertemu keluarga korban pesawat Air Asia di Surabaya hari ini. Dia menyatakan akan berbicara dari hati ke hati dengan keluarga korban. Bambang juga akan bercerita tentang penemuan FDR dan CVR di kotak hitam pesawat. (Baca:Cari Air Asia, Bantuan Asing Dikurangi)

Menurut Bambang, saat kotak hitam sudah diangkat, belum tentu pencarian terhadap korban otomatis dihentikan. "Kalaupun misalnya operasi pencarian korban dihentikan, kami akan tetap memenuhi harapan keluarga korban, tapi tak dalam konteks operasi besar," kata Bambang. Nantinya, kata Bambang, operasi besar akan ditiadakan dan diganti dengan operasi yang lebih kecil tapi di wilayah yang sudah ditentukan.

Menurut Bambang, tak mungkin semua keluarga korban menerima proses lanjutan pencarian korban. Kondisi itu sudah diperkirakan oleh pihaknya. "Hari ini kami akan ke keluarga korban dan mengambil satu keputusan. Ini operasi kemanusiaan, bukan militer," katanya.

INDRA WIJAYA

Baca juga :
Panglima TNI Sebut Desersi Prajurit Meningkat
Basarnas Temui Keluarga Korban Air Asia
Jadi Polemik, Jokowi Serahkan Soal Desa kepada JK
Ingin Jadi Wanita, Pria Ini ke Pengadilan



Berita terkait

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

8 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

10 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

10 hari lalu

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia menawarkan promo hemat 20 persen untuk pembelian tiket penerbangan di 28 rute internasional.

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu

14 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu

Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Kota Kinabalu, Malaysia akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

20 hari lalu

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran 2024, Indonesia AirAsia Sediakan 62 Penerbangan Tambahan

27 hari lalu

Mudik Lebaran 2024, Indonesia AirAsia Sediakan 62 Penerbangan Tambahan

Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia menyediakan 62 penerbangan tambahan atau sekitar 11.160 kursi pada arus mudik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

AirAsia Beri Diskon Penerbangan ke Luar Negeri saat Lebaran

30 hari lalu

AirAsia Beri Diskon Penerbangan ke Luar Negeri saat Lebaran

Maskapai penerbangan AirAsia memberikan diskon tiket penerbangan langsung ke luar negeri. Harga mulai Rp 389.000.

Baca Selengkapnya

AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu

31 hari lalu

AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu

Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia meluncurkan promo tiket pesawat rute internasional dengan hargaspesial. Harga tiket dimulai dari Rp 389 ribu.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran 2024, Jumlah Penerbangan Pesawat Ditambah 2 Ribu

34 hari lalu

Mudik Lebaran 2024, Jumlah Penerbangan Pesawat Ditambah 2 Ribu

Jumlah penerbangan pesawat ditambah 2 ribu selama masa mudik lebaran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Persiapan-persiapan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, Mahasiswa Jadi Korban TPPO di Jerman BP2MI Ingatkan Prosedur Magang di Luar Negeri

40 hari lalu

Terkini: Persiapan-persiapan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, Mahasiswa Jadi Korban TPPO di Jerman BP2MI Ingatkan Prosedur Magang di Luar Negeri

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan presiden terpilih Pilpres 2024 melihat perkembangan pembangunan IKN pada Senin, 18 Maret 2024.

Baca Selengkapnya