NasDem: Penunjukan Budi Gunawan Bukan Balas Budi  

Reporter

Senin, 12 Januari 2015 14:52 WIB

Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Budi Gunawan. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem Patrice Rio Capella mengatakan penunjukan Budi Gunawan sebagai calon Kepala Kepolisian RI tunggal bukanlah politik balas budi. Saat Pemilihan Presiden 2014, Budi Gunawan tidak melakukan kebijakan yang menguntungkan Jokowi. (Baca : Jokowi Pilih Budi Gunawan Dikecam, Ini Kata Istana)

Ihwal posisi Budi Gunawan yang pernah menjadi ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri, Patrice mengatakan hampir semua Kapolri pernah menjadi ajudan presiden. Patrice menjelaskan pula bahwa Jokowi sebagai presiden sudah menggunakan haknya dalam menunjuk Kapolri. (Baca : DPR Sidang, Agenda Komjen Budi Gunawan Bagaimana?)

Dia mengingatkan, seorang Kapolri harus memenuhi syarat kepangkatan tertentu. “Berbeda dengan Kejaksaan (Agung) yang pemimpinnya bisa berasal dari luar institusi,” kata Patrice di Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 12 Januari 2015. (Baca : Politikus Ini Sebut Budi Gunawan Cerdas dan Baik)

Ihwal pemilihan Budi Gunawan yang tanpa melalui penelusuran rekam jejak oleh KPK dan PPATK, Patrice mengatakan Kapolri, seperti Jaksa Agung, bukan anggota kabinet. Karena itu, tidak ada kewajiban menelusuri rekam jejak calon Kapolri dan calon Jaksa Agung seperti yang dilakukan terhadap calon menteri. “Jaksa Agung pada era pemerinatahan sebelumnya juga tidak diteliti rekam jejaknya oleh KPK dan PPATK,” ujar Patrice.

Patrice mengatakan tidak boleh ada lembaga penegak hukum yang ditempatkan lebih rendah daripada lembaga hukum lain. Menurut dia, KPK adalah lembaga penegak hukum seperti halnya Kejaksaan Agung dan Polri. "Tidak boleh ada kesan lembaga hukum yang satu berada di bawah lembaga hukum yang lain,” ucapnya.

Patrice mempersilakan Komisi Hukum DPR menanyakan ihwal rekening gendut Budi Gunawan. Patrice menegaskan, tidak ada orang di luar lembaga resmi yang bisa mengatakan seseorang tak layak menjadi Kapolri. "Nanti akan diuji," tuturnya.

WAYAN AGUS PURNOMO




Berita lain:
Ahok Robohkan Ruko, Veronica: Kamu Tega !
Pilih Budi Gunawan, Jokowi Ingkar Janji
Unggah Foto Ikan di Twitter, Menteri Susi Didukung







Advertising
Advertising

Berita terkait

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

9 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

46 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.

Baca Selengkapnya

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

47 hari lalu

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

Dalam konteks Pemilu, efek ekor jas mengacu ke bagaimana keputusan pemilih pada satu posisi pemilihan bisa pengaruhi hasil dari posisi pemilihan lain.

Baca Selengkapnya

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

47 hari lalu

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

Ketua Partai NasDem Malaysia Tengku Adnan mengatakan usulan menambah jumlah pemilih Kotak Suara Keliling atau KSK datang dari PPLN Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

59 hari lalu

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

Fraksi Partai Nasdem belum mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Surya Paloh untuk menandatangani persetujuan hak angket.

Baca Selengkapnya

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

26 Februari 2024

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pertemuan Jokowi dan Surya Paloh bukan sekadar silaturahmi biasa.

Baca Selengkapnya

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

22 Februari 2024

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

Jika DPR tidak siap untuk menggunakan hak angket dugaan kecurangan, capres Ganjar Pranowo akan mendorong penggunaan hak interpelasi atau rapat kerja.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah

23 November 2023

Anies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah

Anies Baswedan menyatakan dirinya sudah berkecimpung dengan isu soal lingkungan sejak masih berkuliah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Profil Arief Prasetyo Adi, Kereta Suite Class Compartment hingga Harga Pangan yang Mulai Naik

7 Oktober 2023

Terpopuler Bisnis: Profil Arief Prasetyo Adi, Kereta Suite Class Compartment hingga Harga Pangan yang Mulai Naik

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis hingga Jumat malam, 6 Oktober 2023 dimulai dengan profil Arief Prasetyo Adi yang ditunjuk Jokowi jadi Plt Mentan.

Baca Selengkapnya

Akhir Perjalanan Syahrul Yasin Limpo dari Hilang Kontak hingga Tiba di Indonesia

5 Oktober 2023

Akhir Perjalanan Syahrul Yasin Limpo dari Hilang Kontak hingga Tiba di Indonesia

Setelah sempat hilang kontak di luar negeri, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo akhirnya tiba di Indonesia pada Rabu malam. Ini yang terjadi.

Baca Selengkapnya