Kepala Badan SAR Nasional, Marsdya. TNI F.H Bambang Soelistyo. TEMPO/Frannoto
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya Henry Bambang Soelistyo, mengatakan kekuatan tim pencarian dan penyelamatan korban dan badan pesawat AirAsia QZ85010 mulai dikurangi.
Menurut dia bantuan dari negara sahabat berangsur-angsur dikurangi. "Pengurangan ini dilakukan berdasarkan hasil evaluasi operasi Basarnas dan Tim SAR Gabungan," kata Bambang di kantornya, Ahad 11 Januari 2015.
Bambang mengatakan bantuan negara sahabat mulai dikurangi karena area pencarian pesawat sudah mulai mengerucut ke beberapa prioritas seperti perburuan black box atau kotak hitam dan sebagian korban. (Baca: Black Box Air Asia Ternyata Kejepit Bodi Pesawat)
Untuk upaya pencarian itu, Bambang memperkirakan armada pesawat TNI Angkatan Udara sudah cukup. "Tapi kami masih butuh bantuan kapal asing karena alat mereka lebih canggih," ujarnya. (Baca: Black Box Air Asia Diduga Ada di 2 Titik Ini)
Sampai saat ini, Basarnas sudah mengembalikan armada pesawat negara sahabat seperti Rusia, Jepang, dan Australia. "Besok pesawat Korea Selatan akan dikembalikan," kata Bambang.
Meski ada pengurangan kekuatan, Basarnas dan Tim SAR Gabungan masih akan terus melakukan pencarian korban dan badan pesawat. "Kami belum tahu kapan akan dihentikan," kata Bambang.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
26 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Kota Kinabalu, Malaysia akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.