Petugas melakukan penyemprotan/pengasapan (fogging) nyamuk penyebab demam berdarah (Aedes Aegypti).[TEMPO/ Tommy Satria]
TEMPO.CO, Bangkalan - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, menetapkan status kejadian luar biasa penyakit demam berdarah dengue (DBD) untuk Kecamatan Geger. Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan Aida Rahmawati mengatakan penetapan status KLB dikarenakan jumlah penderita demam berdarah di Geger meningkat 100 persen dalam dua pekan terakhir.
Data Dinas Kesehatan menyebutkan sepanjang 2014, Puskesmas Geger mencatat hanya tujuh warga yang dirawat karena terjangkit demam berdarah. Namun, pada awal Januari 2015 jumlah penderita penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti itu telah mencapai 28 orang.
Sebagian besar korban berasal dari Desa Banyuning Dejeh dan Desa Banyuning Laok. Adapun usia para penderita berkisar antara 3 sampai 39 tahun. "Jadi orang dewasa juga rentan demam berdarah," ujar dia. (Baca: Kemenkes: Indonesia Masih Endemis Demam Berdarah)
Agar endemi demam berdarah tidak meluas, menurut Aida, pihaknya tidak hanya menggencarkan penyuluhan tentang pemberantasan sarang-sarang nyamuk, foggingfocus atau pemberian bubuk abate ke wilayah yang rawan, namun juga meminta petugas kesehatan aktif turun lapangan memantau langsung ke desa endemi demam berdarah.
Aida meminta warga mewaspadai menjalarnya demam berdarah dengan menjaga kebersihan lingkungan. Karena diperkirakan serangan nyamuk Aedes aegypti ini akan berlangsung dua hingga tiga bulan ke depan seiring berlangsungnya musim penghujan.
"Tahun lalu, Kecamatan Blega yang kami nyatakan KLB, sekarang pindah ke Kecamatan Geger. Jadi warga kami minta waspada," katanya. (Simak pula: Hujan Sporadis Picu Kasus Demam Berdarah)