TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna menyatakan niatnya untuk meningkatkan pertahanan udara dengan membeli dan memperbarui radar TNI AU. Agus berharap ada alokasi anggaran yang cukup, sehingga radar TNI AU dapat menjangkau seluruh titik wilayah Tanah Air.
"Kalau semua wilayah punya radar, tidak akan ada yang masuk. Pesawat asing masuk sebentar langsung di-intercept dan diturunkan," kata Agus di Istana Negara, Jumat, 2 Januari 2015. Agus menyatakan kondisi beberapa radar sudah tua, meski memiliki spesifikasi dan teknologi yang sama dengan negara lain. Selain itu, di sisi utara dan selatan, jumlah radar juga minim untuk menangkap semua pergerakan pesawat. (Baca: Jokowi Lantik Agus Supriatna sebagai KSAU)
Pertahanan udara juga akan kuat jika ada armada yang cukup. Meski tak gamblang menyebut minim, Agus menyatakan TNI AU sudah berencana mendatangkan beberapa pesawat tempur tipe F5, helikopter, dan pesawat Hercules dari Australia. Selain pertahanan, TNI AU akan memperbanyak jumlah armada pengangkut. Armada ini dinilai penting, terutama dalam peran serta TNI saat terjadi bencana atau peristiwa kecelakaan. "Kita (TNI AU) harus ikut banyak membantu," kata Agus.
Pada 2014, TNI AU beberapa kali tercatat melakukan intercept terhadap pesawat asing yang masuk kawasan Indonesia tanpa izin. KSAU sebelumnya, Marsekal Ida Bagus Putu Dunia, juga sempat menyatakan kendala yang dialami TNI AU dalam menjaga luas wilayah Indonesia adalah minimnya perlengkapan yang dimiliki.
FRANSISCO ROSARIANS
Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Korban AirAsia QZ8501 Ketemu, Masih Ada 10 Misteri
Bodi Pesawat Air Asia Sudah Ditemukan?
Janji Tony Fernandes ke Pramugari Korban Air Asia
Dua Spekulasi Kecelakaan Air Asia QZ8501
Berita terkait
Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung
1 jam lalu
Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.
Baca SelengkapnyaDiperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia
12 jam lalu
Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%
Baca SelengkapnyaGibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan
12 jam lalu
Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.
Baca SelengkapnyaApple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini
14 jam lalu
Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.
Baca SelengkapnyaKontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia
15 jam lalu
Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.
Baca SelengkapnyaPanen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga
15 jam lalu
Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak
Baca SelengkapnyaHardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini
16 jam lalu
Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?
Baca SelengkapnyaHarga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani
16 jam lalu
Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah
16 jam lalu
Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca SelengkapnyaKaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah
17 jam lalu
Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.
Baca Selengkapnya