Cegah Longsor, Alat Deteksi Diproduksi Massal  

Reporter

Jumat, 19 Desember 2014 10:14 WIB

Kuburan massal korban longsor di Dusun Jemblung, Banjarnegara, 17 Desember 2014. Sebanyak 87 korban dari 108 orang yang tertimbun tanah longsor sudah ditemukan, sejak sepekan bencana ini terjadi pada 12 Desember 2014. TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syafii Maarif menuturkan, pemerintah berencana memproduksi massal alat deteksi tanah longsor agar seluruh daerah rawan bisa memanfaatkan alat yang disebut ekstensometer itu.

"Ada rencana produksi massal itu, tapi butuh proses lama untuk tiap unitnya," kata Syafii Maarif setelah menggelar rapat koordinasi bersama Kepala Badan Geologi Surono serta tim penanggulangan bencana dari Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, Kamis petang, 18 Desember 2014. (Baca:Waspada Banjir Bandang Seusai Longsor Banjarnegara)

Pendeteksi ltanah ongsor ini dikembangkan tim riset UGM dan Badan Geologi. Produksi awal alat ini menghasilkan 20 pendeteksi untuk dipasang di kawasan rawan tanah longsor, seperti Banjarnegara-Wonosobo di Jawa Tengah. Targetnya, seluruh alat terpasang pada akhir Desember ini.

Pakar instrumen tim pembuat alat ini dari UGM, Sani Tanaka, menuturkan alat itu diproduksi sendiri di dalam negeri karena biayanya jauh lebih murah dibanding impor.

"Kalau produksi sendiri mungkin tak sampai Rp 100 juta per unit. Jika beli dari luar bisa sampai Rp 1 miliar karena dijual terpisah per komponen," kata Sani. (Baca:Mengapa Banjarnegara Selalu Diintai Longsor? )

Satu set ekstensometer terdiri atas lima bagian utama, yakni perangkat ekstensometer itu sendiri, tilt meter, alarm, sirene, dan perangkat server pengirim serta penerima sinyal.

Cara kerja ekstensometer ini mengandalkan deteksi pergerakan tanah (diukur ekstensometer), curah hujan, dan sudut kemiringan permukaan tanah (diukur tilt meter).

Bagian ekstensometer terdiri atas serangkaian pesawat sederhana yang dilengkapi sebuah roda katrol yang tersambung dengan kabel pendeteksi yang menjulur menyentuh tanah.

"Kecepatan luruhan tanah memutar katrol menunjukkan intensitas longsor yang bakal terjadi," ujar Sani. Indikator putaran katrol ini akan didukung data kemiringan tanah yang ditunjukkan tilt meter. Semakin curam permukaan tanah, luruhan semakin cepat.(Baca:Ini Daftar 85 Korban Tewas Longsor Banjarnegara)

"Jika tiga indikator itu semuanya menembus ambang batas bahaya, akan dikirimkan ke alarm dan otomatis membunyikan sirene," kata Sani. Seluruh perangkat ekstensometer ini dikendalikan dengan sistem nirkabel.

Perangkat ini rencananya dipasang di kawasan yang berdekatan dengan permukiman warga yang rawan tanah longsor. Sebab, dengan begitu, bunyi sirene yang hanya menjangkau jarak maksimal 500 meter itu lebih cepat direspons.

Sani mengatakan seluruh perangkat itu digarap oleh tim UGM lintas ilmu, khususnya dari bidang elektronika dan teknik sipil.

Ihwal lamanya waktu produksi perangkat tersebut, Sani mengatakan tim menunggu kedatangan sensor untuk alat itu yang masih harus diimpor.

PRIBADI WICAKSONO

Baca juga:
Pejabat: Orang Malaysia Ogah Bekerja Kotor & Susah
Tolak Dinikahi, ISIS Penggal Kepala 150 Wanita
Cedera Kevin Mirallas Membaik
Puting Beliung, Ridwan Kamil Beraksi di Twitter

Berita terkait

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

20 hari lalu

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

Tim Tagana Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, kesulitan melakukan evakuasi korban bencana banjir yang menerjang enam desa tadi malam.

Baca Selengkapnya

UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

20 Desember 2023

UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

UAV Wing Loong-2H yang dikembangkan secara independen oleh Cina, dikerahkan untuk mendukung pekerjaan penyelamatan darurat pasca-gempa bumi di Gansu

Baca Selengkapnya

Bangunan Evakuasi Korban Bencana di Sumbar Terbengkalai

27 April 2023

Bangunan Evakuasi Korban Bencana di Sumbar Terbengkalai

Tempat evakuasi korban bencana sementara di Padang, Sumbar, rusak. Di Kepulauan Mentawai, warga kelimpungan mencari tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Jasad Sopir Ojek Online yang 3 Hari Tertimpa Bangunan di Cianjur Berhasil Dievakuasi

23 November 2022

Jasad Sopir Ojek Online yang 3 Hari Tertimpa Bangunan di Cianjur Berhasil Dievakuasi

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur Atep Hermawan Permana menjelaskan jasad korban dikeluarkan dari lubang beton dan langsung dibawa ke RSUD Sayang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ton Bantuan Logistik Dikirim ke Mamuju Lewat Jalur Laut

16 Januari 2021

Ratusan Ton Bantuan Logistik Dikirim ke Mamuju Lewat Jalur Laut

TNI AL telah mengirim ratusan ton bantuan logistik ke Mamuju, Sulawesi Barat menggunakan Kapal Perang KRI Teluk Ende - 517.

Baca Selengkapnya

Cerita Evakuasi Korban Banjir Bekasi, Tanpa Bantuan 36 Jam

3 Januari 2020

Cerita Evakuasi Korban Banjir Bekasi, Tanpa Bantuan 36 Jam

Korban Banjir di Jalan Juanda, Margahayu, Kota Bekasi tak mendapat bantuan 36 jam. Bertahan di tengah banjir yang mengepung kediaman mereka.

Baca Selengkapnya

Tim Evakuasi Siapkan Anjing Pelacak Cari Korban Tsunami Banten

24 Desember 2018

Tim Evakuasi Siapkan Anjing Pelacak Cari Korban Tsunami Banten

Tim evakuasi menerima informasi bahwa masih banyak korban tsunami Banten yang belum ditemukan.

Baca Selengkapnya

Cerita Sopir Eskavator Saat Evakuasi Jenazah Korban Gempa Palu

12 Oktober 2018

Cerita Sopir Eskavator Saat Evakuasi Jenazah Korban Gempa Palu

Sarmin sudah datang ke Palu sejak H+4 gempa Palu untuk membantu proses evakuasi korban gempa dan membuka jalur evakuasi.

Baca Selengkapnya

Hujan Iringi Proses Evakuasi Hari Terakhir Korban Hilang di Palu

11 Oktober 2018

Hujan Iringi Proses Evakuasi Hari Terakhir Korban Hilang di Palu

Proses evakuasi korban gempa Palu akan dihentikan sore ini seiring dengan berakhirnya masa tanggap darurat bencana.

Baca Selengkapnya

Harapan Keluarga Korban di Hari Terakhir Tanggap Darurat Palu

11 Oktober 2018

Harapan Keluarga Korban di Hari Terakhir Tanggap Darurat Palu

Evakuasi korban gempa Palu direncanakan dihentikan sore ini seiring berakhirnya masa tanggap darurat bencana.

Baca Selengkapnya