Komnas HAM Heran, Mengapa Film Senyap Dilarang

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 19 Desember 2014 04:50 WIB

Adegan film Senyap. filmsenyap.com

TEMPO.CO, Jakarta- Jakarta - Pemutaran film Senyap mendapat penolakan di sejumlah wilayah di Indonesia. Padahal, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menilai film tersebut bisa memberikan edukasi kepada masyarakat agar kasus pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi pada 1965 tidak kembali terulang. (Polisi Bubarkan Diskusi Film Senyap di AJI Yogya)

"Ini sangat edukatif, tapi belum apa-apa sudah dilarang," kata Komisioner Komnas HAM Subkomisi Pendidikan dan Penyuluhan, Muhammad Nurkhoiron, ketika dihubungi Tempo pada Kamis, 18 Desember 2014.

Film Senyap, menurut Nurkhoiron, juga untuk mencari kebenaran dan mengatasi trauma di masa lalu. "Ini sebetulnya bisa menjadi agenda bersama untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM 1965 dan supaya jangan sampai terulang," kata Nurkhoirun. (Film Senyap Dilarang, Garin Kritik Jokowi)

Pelarangan pemutaran film Senyap terjadi di Malang, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Di Malang, film Senyap dilarang diputar oleh Komando Distrik Militer 0833/Bhaladika Jaya karena dianggap berpotensi menimbulkan gesekan antar kelompok.

Adapun film Senyap di Yogyakarta batal diputar karena beredarnya kabar yang menyebutkan massa anggota Front Anti Komunis Indonesia (Faki) akan membubarkan acara itu. Informasi itu disampaikan Kepala Satuan Intelijen dan Keamanan Kepolisian Resor Kota Yogyakarta, Komisaris Polisi Sigit Hariyadi. (NU Kediri Fasilitasi Pemutaran Film Senyap)

Menurut Nurkhoiron, pelarangan pemutaran film Senyap juga bertentangan dengan semangat Presiden Joko Widodo yang menginginkan penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat. "Pelarangan kontra produktif dengan yang dikatakan Presiden Jokowi saat di Yogyakarta," kata Nurkhoiron.

SINGGIH SOARES

Baca berita lainnya:
Tertinggal Pesawat, Dhani: Pilot Garuda Kampret
gini
Begini Pembubaran Nonton Film Senyap di AJI Yogya

Polisi Tangkap Demonstran Anti-Natal di Mojokerto

JK Ketua Umum PMI, Titiek: Saya Tetap Menang

JK Walk Out, Titiek: Ngambek atau Mau Bobok?

Berita terkait

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

10 Desember 2023

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

2 Februari 2022

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

Para investor atau trader binary option merugi akibat skema perjudian berkedok investasi itu.

Baca Selengkapnya

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

27 Juni 2019

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

12 Desember 2018

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

Masih ada panti sosial yang menerapkan praktik pemasungan dan kurungan terhadap penyandang disabilitas mental.

Baca Selengkapnya

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

20 Februari 2018

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

14 November 2017

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berharap kepolisian bertindak hati-hati menyikapi kondisi yang tengah terjadi di Mimika, Papua.

Baca Selengkapnya

Anggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir

4 Oktober 2017

Anggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir

Anggota Komnas HAM terpilih Muhammad Choirul Anam menyatakan komitmennya membongkar kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

26 September 2017

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.

Baca Selengkapnya

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

26 September 2017

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.

Baca Selengkapnya