Alasan Nelayan Sebatik Setor Ikan ke Malaysia  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Rabu, 17 Desember 2014 11:18 WIB

Presiden Joko Widodo ditemani seorang perajurit saat menuju pos menara saat meninjaunya di Pulau Sebatik, 16 Desember 2014. SESKAB/Andi Widjajanto

TEMPO.CO, Nunukan - Nelayan Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, minta Presiden Joko Widodo menyediakan cold storage. Tempat menyimpan ikan hasil tangkapan nelayan itu penting dan mendesak untuk mencegat penjualan hasil laut ke Tawau, Malaysia.

Murni, 50 tahun, warga Desa Tanjung Aru, Kecamatan Sebatik Timur, di Pulau Sebatik, Rabu, 17 Desember 2014, mengatakan ikan dan udang hasil tangkapannya terpaksa dipasarkan ke Tawau. Alasannya, di Sebatik belum ada pengusaha yang mau menampung ikan perolehan nelayan.

Menurut Murni, nelayan di pulau yang berbatasan dengan Negeri Sabah, Malaysia, ini mengalami kerugian bila harus menyimpan sendiri ikannya tanpa cold storage. "Bagaimana tidak dijual ke Tawau? Tidak ada pengusaha di Sebatik ini yang bersedia membeli ikan hasil tangkapan nelayan," kata Murni seperti dikutip dari Antara. "Kalau disimpan terlalu lama, nelayan rugi karena ikannya membusuk."

Murni mengungkapkan harga jual ikan segar di Tawau lebih mahal dibandingkan dengan penawaran pengusaha lokal. (Baca: Ke Daerah, Jokowi Bikin Pengawal Keteteran)


"Jika memang Presiden Jokowi melarang nelayan memasarkan ikan hasil tangkapan ke Malaysia dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan ikan dalam negeri, sebaiknya dicarikan solusi, salah satunya menyediakan cold storage di Pulau Sebatik," kata Murni.

Nelayan di Sebatik, Murni menambahkan, sebenarnya senang bila hasil tangkapan ikan bisa dipasarkan di dalam negeri. Sebab, pengusaha di Tawau kerap memainkan harga ikan sehingga merugikan nelayan. Kondisi ini terpaksa dijalani karena tidak ada alternatif yang lebih baik selain menjual ikan ke Tawau. (Baca: Beda Gaya Jokowi dan SBY di Sebatik)

"Memang sering juga kami ini dipermainkan masalah harga oleh pengusaha Tawau yang beli ikan. Tapi kami mau bagaimana lagi. Tidak ada tempat lain untuk menjual," keluh Murni. Keluhan Murni disampaikan sehubungan dengan kedatangan Presiden Joko Widodo ke Sebatik untuk melihat kondisi perbatasan pada Selasa, 16 Desember 2014.

Haji Abbas, tokoh masyarakat Pulau Sebatik, berharap kunjungan Presiden Jokowi memberi kebaikan bagi masyarakat di perbatasan. "Kunjungan Bapak Presiden dapat membawa perubahan pembangunan dan kemajuan perekonomian masyarakat," kata Haji Abbas kepada Antara.

Di Sebatik, Presiden Jokowi meninjau perbatasan Indonesia-Malaysia. Presiden memanjat menara intai setinggi 30 meter di Pos Angkatan Laut. Posko Marinir tersebut tampak sederhana. Dermaga dan menara terbuat dari kayu. Empat bangunan rumah berwarna putih dan biru laut mengapit dermaga dan pos intai.

Jokowi didampingi oleh Iriana Widodo, Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie. (Baca: Jokowi Panjat Menara Intai di Sebatik)

ANANDA TERESIA



Berita Terkait
Jokowi: Sistem Komunikasi di Perbatasan Jadul
Jokowi Ganti Raskin ke E-Money, 'Banyak Minusnya'
Ke Sebatik, Jokowi Cek Perbatasan INA-Malaysia
Jokowi ke Longsor Banjarnegara, DPR: Terima Kasih







Advertising
Advertising

Berita terkait

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

12 menit lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

24 menit lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

56 menit lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

1 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

1 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

2 jam lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

2 jam lalu

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

Presiden Jokowi memilih untuk menyaksikan laga Timnas U-23 Indonesia melwan Irak dari kamarnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

4 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Mendampingi Presiden Jokowi Gowes di Mataram

5 jam lalu

Mentan Amran Mendampingi Presiden Jokowi Gowes di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

5 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya