Respon Kubu Ical dan Agung Soal Kader Rekening Gendut

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 14 Desember 2014 03:08 WIB

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kiri) didampingi Menko Kesra Agung Laksono. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Golkar kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie beda pandangan soal kepala-kepala daerah kader mereka yang ditengarai melakukan transaksi mencurigakan oleh Kejaksaan Agung dan KPK. (Baca: Rekening Gendut Pejabat, PAN: Jangan Tebang Pilih)

Kubu Agung Laksono misalnya, merasa kader tersebut tak pantas lagi di partai. "Mereka (yang ketahuan korupsi) wajib masuk tahanan. Tidak boleh tidak. Kami ingin Golkar yang bersih,"ujar politikus Golkar, Yorrys Raweyai ketika dihubungi Tempo, Jumat, 12 Desember 2014. (Baca: Perusahaan Fiktif, Modus Kirim Dana Rekening Gendut)

Diberitakan sebelumnya, laporan hasil analisis Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menunjukkan beberapa kepala daerah memiliki rekening gendut dengan aliran dana tak wajar. Salah satunya adalah kader Golkar yaitu Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin. (Baca: Inikah Transaksi Rekening Gendut Foke?)

Alex Noerdin terindikasi menerima aliran dana mencurigakan dari perusahaan penyedia barang bernama PT Grazia Prima Anugerah. Besarnya aliran dana mencapai Rp 1,9 miliar. (Baca: Harta Fauzi Bowo Naik Rp 13 Miliar dalam 2 Tahun)

Yorrys melanjutkan, ia tidak ingin Golkar kubu Agung sama dengan kubu Ical. Menurut ia, kubu sebelah tidak tegas terhadap koruptor karena membiarkan sejumlah kader terpidana korupsi tetap menjadi pengurus. (Baca: Kejaksaan: Nama Nur Alam Dilaporkan PPATK)

Salah satu contohnya, kata Yorrys, adalah Nurdin Halid. Menurut Yorrys, Nurdin tak pantas menjadi wakil ketua karena pernah terjerat kasus korupsi. Contoh lainnya, kata Yorrys, adalah Atut Choisiyah yang masih terdaftar sebagai kader Golkar. "Mereka tak boleh ada di partai. Kami bahkan akan menyingkirkan kader (kubu Ical) yang terlibat korupsi,"ujarnya. (Baca: Kejaksaan Usut Rekening Gendut sampai ke Hong Kong)

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Lalu Mara Satriawangsa dari kubu Aburizal Bakrie mengatakan sebaliknya. Ia berkata bahwa kader yang terjerat kasus korupsi akan dipertahankan selama belum ada putusan yang berkekuatan hukum tetap atau incraht. "Kami berpegang pada asas praduga tak bersalah," ujarnya. (Baca: Harta Gubernur Sulawesi Tenggara Rp 31,165 Miliar)

Lalu Mara berharap pengejaran terhadap kader-kader Golkar dengan rekening gendut tidak berbau politis. Sebagaimana diketahui, Jaksa Agung Prasetyo adalah mantan politikus NasDem yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat, lawan dari Koalisi Merah Putih tempat Golkar versi Ical bernaung. "Tapi ini ranah Kejagung, jadi saya percayakan saja mereka bekerja," ujarnya. (Baca juga: Benarkah Foke Dincar KPK di Kasus Rekening Gendut?)

ISTMAN MP

Topik terhangat:
Kapal Selam Jerman | Kasus Munir | Rekening Gendut Kepala Daerah | Perpu Pilkada

Berita terpopuler lainnya:
Inikah Transaksi Rekening Gendut Foke?
Beri Jalan ke Jokowi, Sultan Yogya Dipuji Habis
Refly dan Todung Seleksi Hakim MK, Jokowi Diprotes
Cerita Ahok Saat Kaca Spionnya Dicoleng

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

4 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

14 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

23 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

24 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

24 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

25 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

27 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

33 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

33 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

39 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya