Jokowi Diminta Buka Segel Gereja GKI Yasmin

Reporter

Sabtu, 13 Desember 2014 05:12 WIB

Prosesi ibadah paskah yang diikuti Jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia di depan Istana Negara Jakarta, (20/04). Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo diminta membuka segel bangunan GKI Yasmin yang telah disegel Pemerintah Kota Bogor sejak 10 April 2010. Dia berharap Presiden Jokowi melaksanakan salah satu program Nawa Cita-nya bahwa negara tidak boleh tunduk pada kelompok intoleran yang telah menyerang jemaat GKI.

"Semoga Presiden Jokowi bisa membuktikan bahwa dia berbeda dengan SBY, karena dia punya Nawa Cita yang benar-benar dia laksanakan," kata juru bicara GKI Yasmin, Bona Sigalingging, kepada Tempo, Jumat, 12 Desember 2014. (Baca: PBB Beri Rapor Merah Soal Toleransi di Indonesia)

Bona mengatakan Presiden-lah yang dapat dan harus turun tangan menyelesaikan kisruh segel GKI Yasmin dan diskriminasi yang jemaat GKI alami. Sebab, terbukti selama empat tahun terakhir, kata Bona, Pemerintah Kota Bogor telah membangkang atas putusan Mahkamah Agung dan Ombudsman. "Sesuai putusan Mahkamah Agung dan Ombudsman, kami ingin bisa beribadah sesuai agama dan kepercayaan kami sendiri, di dalam gereja kami sendiri yang sah," katanya. (Baca: Jabar Nomor Satu Kasus Penodaan Agama)

Sebelumnya, Mahkamah Agung mengeluarkan putusan nomor 127/PK/TUN/2009 pada 9 Desember 2009 memenangkan GKI Yasmin terkait dengan izin mendirikan bangunan (IMB). Namun, saat itu, Wali Kota Bogor justru menerbitkan Surat Keputusan Nomor 645.45-137 Tahun 2011 tentang Pencabutan IMB GKI Yasmin pada 11 Maret 2011. Alasan Wali Kota Bogor tidak mau mematuhi putusan MA tersebut karena adanya pemalsuan tanda tangan oleh Munir Karta, yang kala itu menjabat sebagai ketua RT. (Baca: Nasib GKI Yasmin Masih Tak Menentu)

"GKI Yasmin menolak relokasi, alih fungsi ataupun tempat ibadah sementara di mana pun. Kami berharap Pemerintah Kota Bogor dan utamanya Presiden Jokowi memberi teladan arti kepatuhan pada hukum dan konstitusi," kata Bona.

Bona mengatakan Pemerintah Kota Bogor belum juga melaksanakan putusan MA dan Ombudsman sejak Wali Kota Bogor sebelumnya, Diani Budiarto, mencabut IMB GKI Yasmin pada 11 Maret 2011. "Segelnya itu ilegal. Semua yang dikatakan dan dilakukan Diani adalah muslihat agar kami tidak bisa beribadah seperti umat lain," katanya. (Baca: Komnas HAM: Jemaat GKI Bisa Segera Beribadah Lagi)

Pada Natal tahun ini, kata Bona, jemaat GKI Yasmin akan tetap melakukan kebaktian malam Natal di bangunan gereja mereka yang berdiri di Jalan KH Abdullah bin Nuh Nomor 31, Kelurahan Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat, Jawa Barat. "Intinya, kami memegang teguh putusan MA. Seperti malam-malam Natal sejak 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, kami akan tetap beribadah di gereja kami," ujarnya.

Terkait dengan keamanan dalam melakukan kebaktian, Bona mengatakan itu tentu menjadi tanggung jawab Kepolisian Republik Indonesia untuk memastikan tidak ada kelompok intoleran yang menyerang lagi GKI seperti tahun-tahun sebelumnya. (Baca: Peneliti: Pemda Hambat Kebebasan Beragama)

"Kejadian-kejadian penyerangan sebelumnya seharusnya membuat polisi makin waspada dan tegas pada kelompok-kelompok intoleran yang jelas-jelas menggunakan kekerasan berulang kali pada GKI Yasmin. Kami minta polisi bertugas dengan benar," katanya.

RIDHO JUN PRASETYO





Baca juga:
SBY: Demokrat Tak Pernah Masuk Koalisi Prabowo

TNI AL Tak Bisa Bongkar Sandi di Kapal Selam Nazi

Menteri Susi: You Langgar Aturan, Saya Tabrak

Siapa 10 Kepala Daerah Pemilik Rekening Gendut?

Ngotot Kurikulum 2013, Pejabat Ingin Temui Anies

Berita terkait

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

26 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

43 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Selengkapnya

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.

Baca Selengkapnya

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

16 November 2022

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya

Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

28 Oktober 2022

Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya