TEMPO.CO, Jakarta: Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Muhammad Yusuf Ali mengatakan panitia seleksi calon hakim Mahkamah Konstitusi selalu melibatkan lembaganya untuk menelusuri transaksi keuangan para kandidat hakim.
"Untuk hakim MK, Mahkamah Agung, dan Komisi Yudisial memang rutin ke PPATK," ujar Yusuf ketika dihubungi, Rabu, 10 Desember 2014.
Tidak hanya calon hakim, Yusuf mengatakan mahkamah maupun Komisi Yudisial juga rutin meminta bantuan PPATK ketika ada isu-isu menyangkut hakim. Yusuf mengaku untuk menelusuri transaksi mencurigakan tidak membutuhkan waktu yang lama. "Satu pekan cukup." (Baca: PPATK Berharap Hakim Berani Gunakan Pasal TPPU)
Ini berbeda ketika menelusuri transaksi dari laporan pengaduan yang memang menyita waktu karena mendalami transaksi dari pihak-pihak terkait. Selain itu, PPATK butuh waktu bila harus menelusuri detail data kekayaan seperti pembelian emas, kendaraan, dan lainnya. Mengenai berapa lamanya, Yusuf tak bisa memastikan karena tergantung dari area transaksi dan kecanggihan tekonologi dari tempat pembelian barang tersebut.
Untuk menelusuri transaksi keuangan, kata dia, PPATK hanya membutuhkan data identitas yang bersangkutan beserta keluarganya. "Kami mempunyai data 12 juta nasabah bank," ujar Yusuf.
Tim Panitia Seleksi Calon Hakim MK memastikan akan bekerja sama dengan PPATK dan Komisi Pemberantasan Korupsi. Rekomendasi kedua lembaga tersebut akan jadi dasar pertimbangan lolosnya calon hakim MK. (Baca: PPATK Sudah Bergerak dalam Kasus PK Sudjiono Timan)
Pansel akan serius menentukan dua atau tiga nama calon yang paling memenuhi persyaratan pada 4-5 Januari 2015.
Kemudian, Presiden Joko Widodo akan memilih satu nama untuk menggantikan Ketua MK Hamdan Zoelva itu pada 6 Januari 2014.
LINDA TRIANITA
Terpopuler:
Gubernur FPI Akhirnya Punya Kantor, Dimana?
Sopir Jadi Pelaku, Blue Bird: Kami Tak Terlibat
YLKI: Kejahatan di Taksi karena Persaingan
Ahok Tolak Usulan Kedua PT Jakarta Monorail
Taksi untuk Merampok Pernah Dilaporkan ke Polisi
Berita terkait
Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain
16 jam lalu
PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.
Baca SelengkapnyaKelakar Saldi Isra saat Pemohon Absen di Sidang Sengketa Pileg: Nanti Kita Nyanyi Lagu Gugur Bunga
18 jam lalu
Hakim MK Saldi Isra berkelakar saat ada pemohon gugatan yang absen dalam sidang sengketa pileg hari ini.
Baca SelengkapnyaHakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius
19 jam lalu
Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Pileg, PPP Sebut Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Tiga Dapil Sumut
21 jam lalu
PPP mengklaim adanya ribuan perpindahan suara ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III.
Baca SelengkapnyaMK Gelar Sidang Lanjutan Pemeriksaan Pendahuluan Sengketa Pileg, Ada 81 Perkara
1 hari lalu
Juru Bicara MK Fajar Laksono mengatakan terdapat total 297 perkara dalam sengketa pileg 2024. Disidangkan secara bertahap.
Baca SelengkapnyaSaat Hakim MK Pertanyakan Caleg PKB yang Cabut Gugatan ke PDIP
1 hari lalu
Kuasa hukum mengaku mendapat informasi pencabutan itu dari kliennya saat sidang MK tengah berlangsung.
Baca SelengkapnyaPKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya
2 hari lalu
Dalam sidang sengketa Pileg, PKB meminta KPU mengembalikan suara partainya yang telah dihilangkan.
Baca SelengkapnyaPPP Minta Dukungan PKB di Sidang Sengketa Pileg, Muhaimin Siapkan Ini
2 hari lalu
PPP menyatakan gugatan sengketa Pileg 2024 dilayangkan karena menilai ada kesalahan pencatatan suara di KPU.
Baca SelengkapnyaPPP Akui Rencana Pertemuan dengan Prabowo dalam Waktu Dekat
2 hari lalu
PPP mengkonfirmasi pihaknya akan menemui Prabowo Subianto usai pilpres 2024 selesai. Namun PPP menegaskan arah politiknya akan dibahas dalam Rapimnas.
Baca SelengkapnyaPPP Akan Bahas Arah Politik Pasca Pilpres 2024 dalam Rapimnas
2 hari lalu
Pilpres 2024 baru saja selesai, PPP belum menentukan arah politiknya karena masih fokus untuk sengketa pileg di MK.
Baca Selengkapnya