Anies Stop Kurikulum 2013, Nuh Ogah Disalahkan  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Rabu, 10 Desember 2014 05:12 WIB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh saat melakukan pemeriksaan mendadak (sidak) ke SMA Negeri 70 Jakarta (13/04). Dalam peninjauan dilakukan guna memastikan hak anak untuk ikut UN dan menjamin kerahasiaan Ujian Nasional untuk peserta didik tingkat Sekolah Menengah Atas dan sederajat. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta- Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohamad Nuh membantah pernyataan Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar, dan Menengah Anies Baswedan bahwa penghentian Kurikulum 2006 tak menggunakan kajian. Menurut dia, keputusan penghentian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2006 beralih menggunakan Kurikulum 2013 itu telah melalui proses evaluasi.

"Kalau tidak ada evaluasi, bagaimana saya tahu kelemahan KTSP?" kata Nuh di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, 9 Desember 2014. Dia menilai Kurikulum 2006 mempunyai berbagai kelemahan. (Konsep Baru Kurikulum 2013 Rampung Akhir Tahun)

Kelemahannya itu, kata Nuh, antara lain siswa di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan tidak ada mata pelajaran sejarah. Dia pun mempertanyakan hal tersebut. "Di saat kita ingin benar-benar membangun nasionalisme, pelajaran sejarah tidak ada," kata mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya itu. (Soal Kurikulum 2013, Menteri Anies Ogah Temui Nuh)

Menurut Nuh, pada Kurikulum 2006, jam pelajaran bahasa asing mendapat porsi lebih banyak, yakni 4 jam, sedangkan bahasa Indonesia hanya 2 jam. "Bagaimana mau menghargai bangsa sendiri kalau jam bahasa asing lebih banyak," katanya.

Karena itulah, Nuh meminta para sekolah untuk menerapkan Kurikulum 2013. Dia mengklaim kurikulum itu lebih unggul dalam menentukan kompetensi lulusan yang berbicara tentang isi, materi, proses, dan evaluasi. (Stop Kurikulum 2013, Kepala Sekolah Ini Bingung)

Dia membandingkan dari segi evaluasi antara Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Menurut Nuh, evaluasi yang dilakukan Kurikulum 2006 tak pernah berubah sejak Indonesia merdeka, yakni menggunakan angka-angka.

Sedangkan di Kurikulum 2013, evaluasinya bersifat naratif dan deskriptif sehingga merepotkan guru yang sudah terbiasa memberi nilai dengan angka-angka. Dengan alasan banyak protes dari guru, Nuh menyayangkan sikap Menteri Anies yang langsung menghentikan Kurikulum 2013. (Kurikulum 2013 Dihentikan, Penerbit Buku Merugi)

"Padahal kami didorong untuk mengembangkan sikap, budi pekerti, dan karakter. Kalau itu yang diminta, mau tidak mau evaluasi harus dilakukan," kata Nuh.

Sebelumnya, Anies menganggap siswa masih cocok dengan Kurikulum 2006. Menurut dia, Kementerian Pendidikan tak menemukan permasalahan pada kurikulum lama itu.

Hal itu, kata dia, dibuktikan dengan tidak adanya dokumen kajian terhadap penerapan Kurikulum 2006 yang merekomendasikan pergantian. "Kenapa ganti kurikulum? Tidak ada yang bisa menjawab," kata Anies.

LINDA TRIANITA

Baca berita lainnya:
Ini Cara Polisi Meringkus Perampok di Taksi Putih

Skenario Nasib Dua Golkar Menurut Menteri Laoly

Menteri Susi Tangkap 22 Kapal Ikan Cina

Ruhut Ungkap Agenda di Balik Pertemuan Jokowi-SBY

Berita terkait

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

48 menit lalu

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

Setelah berakhir Pilpres 2024 dan putusan MK, Anies Baswedan telah melakukan berbagai aktivitas. Ia juga menyampaikan beberapa pesan dan pandangannya

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

19 jam lalu

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai NasDem menyatakan bakal menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo dan Gibran. Begini jejak politik NasDem dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

1 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

1 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

1 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Apa Kabar Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024? Ini Komentar Mereka yang Dulu Berniat Mengusungnya

1 hari lalu

Apa Kabar Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024? Ini Komentar Mereka yang Dulu Berniat Mengusungnya

Apakah hak angket soal kecurangan Pemilu 2024 akan bergulir? Berikut pernyataan tokoh dan partai yang dulu getol akan mengusungnya.

Baca Selengkapnya

NasDem-PKS Siap Bersatu Lagi di Pilkada, Kans Usung Anies Masih Dibahas

2 hari lalu

NasDem-PKS Siap Bersatu Lagi di Pilkada, Kans Usung Anies Masih Dibahas

Ketua Umum NasDem Surya Paloh menegaskan partainya siap berkoalisi kembali dengan PKS di Pilkada Serentak 2024.

Baca Selengkapnya

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

2 hari lalu

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.

Baca Selengkapnya

PKS Sambangi NasDem, Disambut Jajaran tanpa Surya Paloh

2 hari lalu

PKS Sambangi NasDem, Disambut Jajaran tanpa Surya Paloh

PKS menyambangi NasDem sehari usai putusan MK. Mereka disambut jajaran petinggi NasDem, namun Surya Paloh tak nampak hadir.

Baca Selengkapnya

Pertemuan PKB dan NasDem tanpa PKS, Cak Imin: Koalisi Perubahan Lagi Cari Waktu

3 hari lalu

Pertemuan PKB dan NasDem tanpa PKS, Cak Imin: Koalisi Perubahan Lagi Cari Waktu

Elite PKB dan elite Partai NasDem menggelar pertemuan di NasDem Tower tanpa ada perwakilan PKS

Baca Selengkapnya