Golkar Pecah, Priyo: Kalau Diam, Disalahkan Sejarah

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 8 Desember 2014 07:57 WIB

Calon Ketua Umum Partai Golkar, Priyo Budi Santoso berjabat tangan dengan Agung Laksono saat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar di Jakarta, 7 Desember 2014. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus yang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya, Priyo Budi Santoso, menyatakan Golkar tak boleh diam dan harus melawan hasil Musyawarah Nasional Bali. Jika terpilih, ia memastikan akan membangun dan pembersihan Golkar dari oknum yang berlawanan dengan semangat partai, termasuk yang terlibat dalam Munas Golkar ilegal di Bali.

"Kalau diam, kami akan disalahkan sejarah. Jawaban saya, tidak. Kita harus lawan," kata Priyo dalam pidato visi-misi, Ahad, 7 November 2014. Ia menyatakan Golkar lahir sebagai partai besar dan kuat. Golkar tercatat menang tujuh kali pemilihan dari total sepuluh pemilihan umum di Indonesia. (Baca: Setelah Ical, Agung Laksono Jadi Ketua Umum Golkar)

Golkar juga secara aktif ikut serta dalam pembangunan bangsa di setiap sektor. "Kami akan membangun dan mendukung pemerintahan yang sah. Kita lawan semua usaha untuk merusaknya," ujar Priyo. Hal ini berlawanan dengan hasil Munas Bali yang meloloskan Aburizal Bakrie menjadi Ketua Umum Golkar kembali. (Baca juga: Priyo: Golkar Harus Lawan Hasil Munas Bali)

Dalam Munas Bali, Golkar diklaim menolak Perpu Pilkada dan mengembalikan pemilu presiden ke parlemen. "Ini pencemaran. Saya akan kembalikan Golkar seperti waktu pimpinan Harmoko, Akbar Tandjung, dan Jusuf Kalla," tutur Priyo. Selain itu, ia berjanji menghapus gambaran Golkar sebagai partai orang tua.

Priyo berjanji akan menggerakkan kader muda Golkar untuk siap dan bertarung dalam pelbagai kompetisi politik. Jika terpilih, Priyo sendiri akan meminta Jusuf Kalla sebagai Ketua Majelis Tinggi Golkar, Agung Laksono sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Golkar, dan Agus Gumiwang sebagai Wakil Ketua Umum Golkar. (Baca: Alasan Agung yang Ngotot Tolak Islah-dengan Ical)

Dalam pemilihan tertutup yang berlangsung hingga Senin dinihari, 8 Desember 2014, Priyo gagal menjadi ketua umum. Ia dan Agus Gumiwang Kartasasmita masing-masing hanya mendapatkan 77 dan 71 suara. Sedangakan satu suara abstain. Keduanya dikalahkan Agung dengan perolehan 147 suara. (Simak juga yang lainnya: Kubu Ical: Peserta Munas Ancol Diberi Rp 500 juta)

FRANSISCO ROSARIANS




Baca Berita Terpopuler
Kubu Ical: Peserta Munas Ancol Diberi Rp 500 juta
Jokowi Kaget Lihat Jakabaring
Begini Cara 13 Polisi di Kudus Menyiksa Kuswanto
Ical Pecat Kader Bandel di Munas Golkar Tandingan
Usul BPJS Jadi Kartu Subsidi, Anang Dibilang Lucu

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

5 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

15 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

24 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

24 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

25 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

26 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

28 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

34 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

34 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

40 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya