Muhammad Nuh: Kurikulum 2013 Bukan Ajaran Sesat  

Reporter

Senin, 8 Desember 2014 03:54 WIB

Orang Tua Keberatan Adanya Tips Berpacaran di Buku Kurikulum 2013

TEMPO.CO, Surabaya - Bekas Menteri Pendidikan Muhammad Nuh menilai rencana Menteri Pendidikan Dasar Anies Baswedan menghentikan penerapan Kurikulum 2013 tak tepat. Alasannya, Kurikulum 2013 justru menjawab kebutuhan pelajar yang mengutamakan pendidikan karakter, budi pekerti, dan akhlak. (Baca: Serikat Guru Minta Kurikulum 2013 Dihentikan Total)

"Urusan budi pekerti sudah kritis saat ini. Kurikulum 2013 disiapkan untuk menjawab fenomena itu," kata Muhammad Nuh, usai rapat kerja pendidik di Yayasan Pendidikan Islam Al Islah Surabaya, Batu, Ahad, 7 Desember 2014.

Kurikulum 2013 disusun selama dua tahun setelah mengevaluasi Kurikulum 2006 yang perlu perbaikan dan penyempurnaan. Misalnya siswa SMK tak mendapat pelajaran sejarah, jam pelajaran bahasa Indonesia lebih sedikit dibandingkan pelajaran bahasa Inggris. Kurikulum 2013 juga disiapkan untuk meningkatkan nasionalisme serta mendidik pelajar agar memiliki jiwa kreatif dan inovatif. "Jangan larang sekolah menerapkan Kurikulum 2013, ini bukan ajaran sesat," ujarnya. (Baca: Anies Stop Kurikulum 2013, Kepala Sekolah Kecewa)

Saat ini, sebanyak 6.326 sekolah menerapkan Kurikulum 2013. Hasil uji kompetensi guru 2014 menyatakan kemampuan guru terhadap Kurikulum 2013 sebesar 71 dari nilai 100, sementara hasil uji kompetensi guru 2012, pemahaman guru terhadap Kurikulum 2006 hanya 45. Sehingga disimpulkan, guru lebih siap menerapkan Kurikulum 2013 dibandingkan harus kembali ke Kurikulum 2006. (Baca: Ternate Dukung Evaluasi Kurikulum 2013)

Sejak penerapan kurikulum 2013, sebanyak 1,3 juta guru telah mendapat pelatihan. Selain itu diberikan klinik konsultasi untuk membantu para guru dalam menyerap materi. Apalagi pemerintah telah menyediakan buku secara cuma-cuma. Hasil evalusasi Kurikulum 2013 pun menujukkan perkembangam positif. Kemampuan minat baca, karakter, dan nalar meningkat. Memang diakui, ada guru yang tak siap dalam menerapkan Kurikulum 2013. "Guru tak bisa seenaknya mengajar. Ini menyiapkan generasi masa depan," kata Nuh.


Kurikulum 2013 memang berat, tetapi tak harus ditinggalkan. Seharusnya kita siapkan guru sebaik-baiknya. (Baca: Menteri Yohana: Penghentian Kurikulum 2013 Tepat)


EKO WIDIANTO
Terpopuler
'Sikap SBY Jadi Akar Masalah Perpu Pilkada'

Munas Golkar Tandingan Dapat Restu Jusuf Kalla

Anies Stop Kurikulum 2013, Kepala Sekolah Kecewa

Kubu Ical: Peserta Munas Ancol Diberi Rp 500 juta

JK Kepada Priyo: Munas Tandingan Golkar Mendesak






Advertising
Advertising

Berita terkait

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

3 jam lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya

NasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta

5 jam lalu

NasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta

Ketua Umum partai NasDem, Surya Paloh mengatakan, pencalonan Anies Baswedan di Pilkada DKI masih perlu pengkajian.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

6 jam lalu

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

Setelah berakhir Pilpres 2024 dan putusan MK, Anies Baswedan telah melakukan berbagai aktivitas. Ia juga menyampaikan beberapa pesan dan pandangannya

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai NasDem menyatakan bakal menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo dan Gibran. Begini jejak politik NasDem dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

1 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

1 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

1 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Apa Kabar Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024? Ini Komentar Mereka yang Dulu Berniat Mengusungnya

2 hari lalu

Apa Kabar Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024? Ini Komentar Mereka yang Dulu Berniat Mengusungnya

Apakah hak angket soal kecurangan Pemilu 2024 akan bergulir? Berikut pernyataan tokoh dan partai yang dulu getol akan mengusungnya.

Baca Selengkapnya

NasDem-PKS Siap Bersatu Lagi di Pilkada, Kans Usung Anies Masih Dibahas

2 hari lalu

NasDem-PKS Siap Bersatu Lagi di Pilkada, Kans Usung Anies Masih Dibahas

Ketua Umum NasDem Surya Paloh menegaskan partainya siap berkoalisi kembali dengan PKS di Pilkada Serentak 2024.

Baca Selengkapnya

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

2 hari lalu

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.

Baca Selengkapnya