'Ical Ngotot, Golkar Akan Alami Atomisasi'  

Reporter

Minggu, 30 November 2014 06:06 WIB

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kelima kiri) bersama sejumlah petinggi dan pengurus partai Golkar usai memberikan keterangan pers terkait Munas ke-7 Partai Golkar di Jakarta, 25 November 2014. ANTARA/Rifki Saputra

TEMPO.CO , Jakarta:Pakar politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Arie Sudjito, memperkirakan konflik antara elit Partai Golkar bisa berujung pada eksodus kadernya untuk membentuk partai baru. Ini terjadi apabila konflik terus berkepanjangan dan semua kubu di partai ini tidak menemukan konsensus.

"Artinya, masalah defisit figur (pemersatu), berujung pada defisit organisasi," kata Arie kepada wartawan di kampus Fisipol UGM pada Sabtu, 29 November 2014.(Baca: Prabowo Diundang Munas Golkar)

Arie mencatat Partai Golkar sudah beberapa kali mengalami perpecahan di masa pasca reformasi sehingga kadernya menyebar di banyak partai baru seperti Gerindra, Hanura dan Nasdem. Konflik kali ini mengindikasikan ada efek yang sama dengan perseteruan antar elit partai itu sebelumnya karena juga membelah sikap kadernya di daerah. "Kalau Ical ngotot, Golkar akan alami atomisasi, terpecah jadi (partai) kecil-kecil," ujar Arie.

Menurut dia sebenarnya perpecahan internal partai-partai politik di masa pasca reformasi menjadi fenomena umum. Sebabnya, Arie menambahkan, hampir semua partai menerapkan strategi pembangunan organisasi yang salah. Konsolidasi semua partai terjadi karena aliansi kepentingan elit dan bukan sebab kesepakatan pada nilai ideologis.(Baca: 3 Strategi Agung Laksono cs Taklukkan Ical)

Akibatnya, perpaduan antara masalah defisit figur dan manajemen organisasi yang buruk mudah memicu ambruknya konsolidasi partai. Arie menambahkan dua masalah Golkar tersebut diperparah dengan efek pertikaian dua koalisi, pendukung Jokowi dan Prabowo, pasca Pemilu Presiden.

Karena itu, Arie menambahkan, konflik di internal Golkar saat ini sebenarnya merupakan memomentum ujian partai warisan Orde Baru ini. Golkar bisa kembali solid hanya dengan kemunculan konsensus di antara elitnya dan menjalankan reformasi organisasi. "Ini warning untuk Golkar, termasuk juga untuk partai lain yang berkonflik seperti PPP," kata Arie.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita Lain
Media Jiran: Jokowi Pakai Jurus 'Ganyang Malaysia'
Jokowi dan SBY Seolah Saling 'Sindir' di Medsos
Kapal Diusir, Media Jiran Tuding Jokowi Sekutu AS
3 Cerita Manis dan Pahit Malaysia di Era Jokowi





Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

4 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

15 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

23 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

24 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

24 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

25 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

28 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

33 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

33 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

40 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya