Kapal penangkap ikan yang terekam lensa saat Operasi Senyap di perairan Natuna. TEMPO/Ijar Karim
TEMPO.CO, Bengkulu - Presiden Joko Widodo dijadwalkan blusukan ke kampung nelayan di Bengkulu. Ia akan ada di Bumi Rafflesia hingga Rabu, 26 November 2014, dan bertolak ke Pekanbaru. (Baca: Berapa Tarif Kamar Hotel Jokowi?)
Warga di Kampung Nelayan Pasar Malabero, Teluk Segara, Bengkulu, berharap Jokowi mampu memberantas pencurian ikan. "Kami minta kapal trawl (pukat harimau) dan kapal asing diberantas," kata Mahmud, salah seorang nelayan, pada Selasa, 27 November 2014.
Menurut dia, kedua kapal tersebut menjadi momok bagi Nelayan di Bengkulu. Pukat harimau bisa merusak terumbu karang dan mengganggu habitat karena ikan kecil ikut terjaring. (Baca: Di Bengkulu, Jokowi Tidur di Hotel Bintang 3)
Ia menuturkan ada sekitar 250 unit kapal yang menggunakan pukat harimau. "Kalau dibiarkan kasihan kami, nelayan tradisional," ujarnya. Nelayan juga meminta Jokowi menyediakan pelabuhan khusus, perumahan nelayan, dan bantuan bahan bakar minyak untuk melaut.
Tidak tak ada persiapan khusus menyambut kedatangan Jokowi. Petugas kelurahan mengaku diminta tidak menyiapkan apa pun termasuk umbul-umbul. Sejauh ini, pasukan pengamanan mulai menyisir lokasi.