Jokowi Jadi Idola di Malaysia  

Reporter

Senin, 24 November 2014 11:19 WIB

Presiden Jokowi menerima kunjungan dari Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, di Istana Merdeka, Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Sosok Presiden Joko Widodo terus menjadi buah bibir baik di dalam maupun luar negeri. Setelah masuk nominasi tokoh dunia tahun ini versi majalah Time, Jokowi hangat diperbincangkan warga negeri jiran, Malaysia, lantaran dianggap sebagai sosok pemimpin ideal. (Baca juga: Warga Singapura Memuji Jokowi Presiden Masa Depan)

Pembahasan mengenai Jokowi, antara lain, dimuat oleh situs Malaysia-today.net dalam rubrik Kolom dengan judul "Where is Our Jokowi?". Dalam tulisan tersebut, Hafiz Noor Shams dari Malay Mail Online menyatakan Malaysia membutuhkan "Jokowi". Dalam hal ini, Jokowi diartikan sebagai sosok pemimpin yang berada di luar lingkaran kekuasaan feodal.

Selama ini, kata Hafiz, Perdana Menteri Malaysia selalu berasal dari kalangan elite tertentu di dalam struktur feodalisme kerajaan. Dia mencontohkan perdana menteri pertama Malaysia, Tunku Abdul Rahman, yang berstatus Pangeran Kedah. Begitu pula penggantinya, Tun Razak, yang keturunan ningrat dari Pahang. Bahkan Mahathir Mohamad dan Abdullah Ahmad Badawi yang tidak berstatus ningrat ternyata memiliki darah biru karena kakek mereka adalah ulama ternama di sebuah kesultanan. (Baca juga: Ekonom Ini Sarankan Jokowi Cabut Total Subsidi BBM)

Karena itu, kata Hafiz, Malaysia membutuhkan pemimpin yang berasal dari luar lingkaran feodal. Dia lantas menyebut Jokowi sebagai contoh yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk lepas dari bayang-bayang masa lalu. Meski Jokowi tak lepas dari bayang-bayang mantan presiden Megawati, kata Hafiz, setidaknya dia keluar dari lingkaran kediktatoran yang selama ini menghantui Indonesia. Sementara Jokowi Indonesia bisa membuat Indonesia lepas dari bayangan kekuasaan militer, kata Hafiz, "Kita membutuhkan Jokowi Malaysia untuk menghancurkan tautan kelewat batas dengan masa lalu feodal kita." (Baca juga: Jokowi Kalahkan Obama di Voting Majalah TIME)

Tulisan ini pun menuai beragam komentar. Pembaca bernama Will Praise, misalnya, mengatakan, jika menginginkan sosok seperti Jokowi, Malaysia harus mengubah sistem politiknya. Rakyat, kata dia, harus memilih perdana menteri secara langsung. "Jika masih diputuskan oleh partai politik, yang menang adalah sosok yang memiliki kekuatan dan uang." Sedangkan pembaca bernama Imran Thahir Imran mengatakan budaya politik di Malaysia tidak memberi kesempatan bagi sosok seperti Jokowi.

FERY F.

Berita Terpopuler
Warga Singapura Memuji Jokowi Presiden Masa Depan
Pengamat: Jokowi seperti Sinterklas
Jokowi atau Prabowo Presiden, BBM Tetap Naik
Salip Paus, Jokowi Masuk 10 Besar Voting TIME







Berita terkait

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

10 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

11 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

12 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

12 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

13 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

19 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

20 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

21 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

1 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya