Mahasiswa Indonesia di Australia Kritik Prasetyo

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 22 November 2014 14:42 WIB

Jaksa Agung Prasetyo mengikuti acara pelantikan dirinya oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, 20 November 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Mahasiswa dan Masyarakat Indonesia di Australia mengecam keputusan Presiden Joko Widodo memilih Jaksa Agung Muhammad Prasetyo. Musababnya, figur yang dipilih Jokowi sebagai Jaksa Agung merupakan politikus dan dianggap tidak independen.

"Ini memalukan. Penunjukan politisi sebagai Jaksa Agung adalah langkah mundur dari komitmen Jokowi untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi," kata Bhatara Ibnu Reza, juru bicara Koalisi Mahasiswa di Sidney, Australia, melalui surat elektronik, Sabtu, 22 November 2014. (Baca: NasDem Bantah Surya Paloh Intervensi Jaksa Agung)

Menurut Reza, dalam memilih Jaksa Agung, Jokowi harus melihat sisi integritas, rekam jejak, serta keberanian dalam mengambil langkah hukum. Musababnya, Jaksa Agung adalah penuntut umum tertinggi di Indonesia.

Reza mengaku merasa khawatir, jika Jaksa Agung dipilih dari partai politik, independensinya akan diragukan. "Agenda pemberantasan korupsi dalam pemerintahan akan terhambat jika ranah penegakan hukum dikorbankan dalam negosiasi-negosiasi politik, sehingga ruang korupsi terus langgeng dalam pusaran kekuasaan."

Bharata juga menantang ihwal keberanian Jaksa Prasetyo dalam penegakan kasus pelanggaran hak asasi manusia. "Sejak Reformasi, Jaksa Agung tidak pernah mengambil langkah-langkah progresif untuk melakukan penyidikan dan penuntutan kasus-kasus pelanggaran HAM." (Baca: 2 PR Jaksa Agung Prasetyo Menurut Saldi Isra)

Perwakilan Koalisi Mahasiswa Indonesia di Perth, Iqbal Aji Daryono, menilai kecaman ini sebagai bentuk kepedulian terhadap Presiden Joko Widodo, khususnya dalam mengambil keputusan dan kebijakan yang menyangkut visi dan misinya di awal.

"Dengan sikap ini, kami menunjukkan bahwa Jokowi tidak boleh terlena mengira semua pendukungnya buta. Banyak pendukungnya tetap kritis dan terus mengawal agar Presiden bersetia pada visi dan misinya," kata Iqbal. (Baca: KPK Siap Kerja Sama dengan Jaksa Agung Prasetyo)

Kamis kemarin, Presiden Joko Widodo melantik H.M. Prasetyo sebagai Jaksa Agung di Istana Negara. Politikus Partai NasDem itu menyingkirkan kandidat lainnya, yakni Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Muhammad Yusuf dan dua dari internal kejaksaan: Widyo Pramono dan Andhi Nirwanto.

Pengangkatan Prasetyo sebagai orang nomor satu di Korps Adhyaksa memunculkan kecurigaan. Sebelum dilantik, Prasetyo adalah anggota DPR periode 2014-2019 dari Partai NasDem.

REZA ADITYA










Terpopuler
Setelah Jokowi, Giliran Malaysia Cabut Subsidi BBM
Makan Daging Babi, Ini Komentar Kaesang Jokowi
Jokowi Kalahkan Obama di Voting Majalah TIME
Jokowi ke Singapura dengan Pengamanan Minim

Berita terkait

Diduga Aset Jiwasraya, 6 Bidang Tanah di Jaksel Disita Kejagung

6 Maret 2020

Diduga Aset Jiwasraya, 6 Bidang Tanah di Jaksel Disita Kejagung

Tim jaksa penyidik Kejaksaan Agung menyegel 6 bidang tanah dan bangunan di Jakarta Selatan, yang diduga aset kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya.

Baca Selengkapnya

Tak Terkait Jiwasraya, Pemblokiran 25 Rekening Pemilik SID Dibuka

29 Februari 2020

Tak Terkait Jiwasraya, Pemblokiran 25 Rekening Pemilik SID Dibuka

Sejauh ini sudah ada 235 pemilik saham yang rekeningnya diblokir karena diduga terkait kasus Jiwasraya. Sebanyak 88 orang sudah mengajukan keberatan.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Bidik Tambang Emas Tersangka Jiwasraya

29 Februari 2020

Kejaksaan Agung Bidik Tambang Emas Tersangka Jiwasraya

Dalam perkara Jiwasraya, Kejaksaan Agung telah menetapkan enam tersangka. Taksiran sementara kerugian atas kasus ini mencapai Rp 17 triliun.

Baca Selengkapnya

Rini Soemarno Pernah Laporkan Fraud Jiwasraya dan Asabri ke Jaksa

28 Februari 2020

Rini Soemarno Pernah Laporkan Fraud Jiwasraya dan Asabri ke Jaksa

Mantan Menteri BUMN Rini Soemarno rupanya pernah melaporkan dugaan fraud Jiwasraya dan Asabri ke Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Deteksi Aset Tersangka Jiwasraya di 10 Negara

26 Februari 2020

Kejaksaan Agung Deteksi Aset Tersangka Jiwasraya di 10 Negara

Untuk melacak keberadaan aset tersangka Jiwasraya di luar negeri, Kejaksaan Agung bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.

Baca Selengkapnya

Benny Tjokro Sebut Saham Hanson di Jiwasraya Cuma 2 Persen

26 Februari 2020

Benny Tjokro Sebut Saham Hanson di Jiwasraya Cuma 2 Persen

Benny Tjokrosaputro mengatakan saham emitennya, yakni PT Hanson Internasional Tbk., di Jiwasraya tak sampai 2 persen.

Baca Selengkapnya

Kasus Jiwasraya, 18 Saksi dari Perbankan Diperiksa Kejagung

26 Februari 2020

Kasus Jiwasraya, 18 Saksi dari Perbankan Diperiksa Kejagung

Ini daftar perbankan yang ikut diperiksa Kejagung dalam kasus Jiwasraya.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Batal Umumkan Pemeriksaan Berkas Kasus Paniai

24 Februari 2020

Kejaksaan Agung Batal Umumkan Pemeriksaan Berkas Kasus Paniai

Kejaksaan Agung masih akan mendalami berkas kasus Paniai yang telah dinyatakan sebagai pelanggaran HAM berat oleh Komnas HAM itu.

Baca Selengkapnya

Merasa Difitnah, Benny Tjokro Laporkan Bos Jiwasraya ke Polisi

24 Februari 2020

Merasa Difitnah, Benny Tjokro Laporkan Bos Jiwasraya ke Polisi

Keterangan bos Jiwasraya di DPR yang dipersoalkan ihwal kerugian perusahaan pelat merah Rp 13 triliun semuanya saham dari proyek milik Benny Tjokro.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Bakal Buka Blokir Rekening Tak Terkait Jiwasraya

24 Februari 2020

Kejaksaan Agung Bakal Buka Blokir Rekening Tak Terkait Jiwasraya

Kejaksaan Agung telah memblokir 800 rekening efek yang diduga berkaitan dengan enam tersangka kasus Jiwasraya.

Baca Selengkapnya