Alasan Jokowi Tak Bisa Dimakzulkan karena BBM Naik  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 19 November 2014 06:49 WIB

Antran panjang kendaraan roda dua untuk mengisi BBM di SPBU jalan Diponegoro, Surabaya, Senin 17 November 2014. Antrian pengisian BBM terjadi di sejumlah SPBU di Surabaya sejak Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta Menteri ESDM Sudirman Said dan Mendagri Tjahjo Kumolo mengumumkan kenaikan BBM bersubsidi jenis premium naik menjadi Rp. 8.500/liter dari Rp. 6.500/liter dan solar naik menjadi Rp. 7.500/liter dari Rp. 5.500/liter. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi bidang energi, Darmawan Prasodjo, mengatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak akan berdampak pemakzulan Presiden Joko Widodo. (Baca: KAMMI Yogyakarta Sebut Jokowi Munafik)

Alasannya, Jokowi akan mengimbangi kebijakan tersebut dengan fasilitas subsidi yang lebih tersegmen untuk rakyat miskin. "Ini hanya soal misunderstanding. Normal untuk awal-awal, tapi nanti rakyat akan merasakan manfaatnya," kata Darmawan saat dihubungi Tempo, Selasa, 18 November 2014. (Baca: Harga BBM Naik, 6 Juta Warga Miskin Tunggu Lembaga Zakat)

Menurut Darmawan, sebanyak 20 persen atau sekitar 48 juta penduduk terkaya di Indonesia menikmati 51 persen atau Rp 178 triliun dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P). Sedangkan 20 persen rakyat termiskin hanya menikmati 7 persen atau sekitar Rp 24 triliun. (Baca: Subsidi BBM ke Sektor Produktif, Ekonom UGM: Bohong)

Karena itu, Darmawan menilai langkah Jokowi menaikkan harga BBM bersubsidi tepat. Dengan memotong subsidi BBM, pemerintah dapat memanfaatkan alokasi dana itu untuk fasilitas lain yang lebih berpihak pada rakyat kecil. Misalnya subsidi BBM untuk para nelayan, pupuk untuk petani, Kartu Indonesia Sehat, jaminan kesejahteraan, bahkan peningkatan pembangunan infrastruktur secara nasional. (Baca: Protes Harga BBM Naik Akibat Jokowi Salah Pilih Menteri)

Pemangkasan subsidi BBM ini juga menjadi cara yang lebih baik untuk memperoleh dana segar dibanding berutang. Sebab, utang akan menimbulkan dampak jangka panjang yang lebih kompleks. (Baca: Jokowi Naikkan Harga BBM, Puan Menutup Diri?)

Darmawan yakin kebijakan Jokowi tersebut akan dapat diterima oleh rakyat dalam waktu kurang dari satu semester, meski sebenarnya tidak populer. "Mungkin sekarang banyak yang maki, ya, wajar saja. Tapi, enggak lama, nanti rakyat memahaminya, asal fasilitas subsidi lainnya terpenuhi," ujarnya. (Baca juga: BEM Indonesia Akan Turunkan Jokowi)

DEWI SUCI RAHAYU

Topik terhangat:

Jokowi Vs BBM Subsidi | Profesor Nyabu | Ahok Dilantik Jadi Gubernur

Berita terpopuler lainnya:
Islah DPR, Pramono Anung Sindir Fadli Zon
Kenaikan Harga BBM, Begini Hitungan Faisal Basri
Fahri Hamzah Ingin DPR Tetap Berkelahi
Ahok Didoakan Jadi Mualaf di Muktamar Muhammadiyah

Berita terkait

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Masuknya di Indonesia

1 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Masuknya di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

1 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

3 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

4 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

5 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

5 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

5 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

6 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

6 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

7 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya