Kampanye #JogjaAsat Diangkat ke Film Dokumenter  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 16 November 2014 17:06 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dodo Putra Bangsa, warga kampung Miliran, Kecamatan Umbul Harjo, Kota Yogyakarta resah. Air sumur yang telah menghidupinya dan keluarganya sejak lahir 37 tahun lalu, tiba-tiba asat (kering) Juli lalu. Itu baru kali pertama terjadi. Menurut Dodo, kekeringan itu terjadi usai Hotel Fave yang baru dibangun di daerah itu menyedot air tanah dalam untuk konsumsi kamar-kamar tamu hotelnya. Bukan menggunakan air PDAM. Air sumur di kampung yang menggunakan air tanah dangkal itu tandas. (Layanan Air Bersih Indonesia Masih Buruk)

Dengan air seujung ember yang tersisa, Dodo berkumur usai gosok gigi. Lalu dengan seember tanah, dia mengguyurkan ujung kepala hingga ujung kaki. Rambutnya yang gondrong itu pun kecokelatan penuh tanah. Aksi teatrikal berupa mandi dengan tanah itu sebagai protes terhadap ulah hotel-hotel penghisap air sumur warga sekitarnya. Ini sekaligus protes terhadap kebijakan wali kota yang memudahkan izin pembangunan hotel. Itulah salah satu adegan yang direkam jurnalis televisi yang dicuplik dalam film dokumenter berjudul Belakang Hotel itu.

Film itu digarap ramai-ramai dengan dana gugur gunung antara Watchdog, Combine, sejumlah jurnalis, juga Warga Berdaya yang menggerakkan #JogjaAsat. Proses pengambilan gambar hanya dilakukan sepekan lalu pada November di Miliran, Gowongan, Penumping, dan Kotagede. "Ide pembuatan film itu baru saja. Sedangkan, sekarang akan masuk penghujan. Biar tidak hilang momentum," kata Dandhy Dwi Laksono dari Watchdog yang menjadi produser, sutradara, sekaligus merangkap cameramen dalam film itu saat dihubungi Tempo, Ahad, 16 November 2014. (Krisis Air, Rebutan Air Berujung Saling Serang)

Tiga tempat pertama itu merupakan kawasan korban pembangunan hotel, apartemen yang menguras sumur warga. Sedangkan Kotagede menjadi daerah pembanding, bahwa sumur penduduk yang berjauhan dengan hotel, tidak kering meski kemarau. "Ini untuk mematahkan asumsi Badan Lingkungan Hidup. Kalau mengeringnya sumur warga karena kemarau panjang," kata Dandhy.

Proses riset film sudah dilakukan sejumlah aktivis sejak gerakan @JogjaAsat bergulir. Dengan kata lain, proses pembuatan film itu setelah #JogjaAsat gencar dikampanyekan. Hasil riset menunjukkan, satu kamar hotel menghabiskan 380 liter per hari. Satu kamar hanya dihuni paling tidak dua orang tamu. Sedangkan, satu rumah tangga hanya menghabiskan air 300 liter per hari. Rumah tangga itu berisi lebih dari dua orang. "Di Miliran, satu sumur itu digunakan warga beramai-ramai," kata Dodo. (Ahli Geologi: Muka Air Tanah Yogyakarta Terus Turun)

Di kampung ini, satu rukun tangga (RT) dihuni 68 kepala keluarga. Dalam satu RT ada 48 sumur. Usai pembangunan Hotel Fave, sebanyak 36 sumur kering sehingga warga menyuntiknya. Sedangkan 12 sumur surut drastis dan airnya keruh. "Setelah hotel itu disegel oleh Dinas Perizinan Kota pada 1 September lalu, sepekan kemudian air normal," kata Dodo.

Fakta itu sekaligus memperkuat, bahwa kemarau panjang bukan menjadi kambing hitam sumur warga asat. Film yang tengah dalam proses editing itu, rencananya akan berdurasi sepanjang 30 menit. Pekan depan, Dandhy dan kawan-kawannya akan memutarnya dengan berkeliling dari kampung ke kampung. "Seperti layar tancap. Kami tayangkan, misalnya di tembok rumah warga atau tembok masjid. Biar banyak warga ikut menonton," kata Dandhy.

Usai menonton film, ahli geologi yang didatangkan akan mengajak berdiskusi. Harapannya, ada pesan-pesan kampanye dan edukasi tentang perlindungan air.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita lainnya:
Ini Profil Mahasiswi yang Nyabu Bareng Dosen Unhas
Diplomasi Blak-blakan Jokowi Jadi Perhatian Dunia

Ini Kesepakatan Kubu Jokowi-Prabowo Soal UU MD3
Jokowi Kenalkan Blusukan di Forum G-20
Ical: Jangan Kaget Istri Saya Maju Ketum Golkar


Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

51 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

55 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

59 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya