Bekas Kepala Bappebti Divonis 8 Tahun Penjara  

Reporter

Rabu, 12 November 2014 14:44 WIB

Ilustrasi korupsi. vietmeme.net

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Kementerian Perdagangan, Syahrul Raja Sempurnajaya divonis delapan tahun penjara. Dia juga diminta membayar denda Rp 800 juta subsider penjara selama 6 bulan.

"Menyatakan terdakwa secara sah dan meyakinkan melakukan korupsi secara berlanjut dan tindak pidana pencucian uang," kata ketua majelis hakim, Sinung Hermawan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu, 12 November 2014. (Baca: Pejabat Kemendag Korupsi untuk Bekal Pensiun)

Majelis hakim menyatakan Syahrul terbukti korupsi dan melakukan pencucian uang sebagaimana dakwaan pertama, kedua, ketiga, kelima, dan keenam yang disampaikan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi. Sementara dakwaan keempat dinilai majelis hakim tak terbukti.

Dakwaan pertama berkaitan dengan upaya Syahrul memerintahkan penyisihan fee sebesar 2 persen dari keseluruhan transaksi di PT Bursa Berjangka Jakarta dan PT Kliring Berjangka Indonesia. Dia mendapat Rp 1,6 miliar. (Baca: Korupsi Lahan Makam, Syahrul Terbiasa Hidup)

Adapun dakwaan kedua berkaitan dengan aktivitas Syahrul sebagai mediator antara Maruli Simanjuntak dan CV Gold Asset sehingga mendapat imbalan sebanyak Rp 1,5 miliar. Dakwaan ketiga Syahrul menerima Rp 7 miliar dari pengurusan izin usaha PT Indokliring Internasional.

Sementara itu, dakwaan kelima menyebut Syahrul punya andil dalam proyek lahan makam di Desa Antajaya, Kecamatan Tanjungsari, Bogor. Serta dakwaan keenam menerangkan dia berupaya menyamarkan hasil korupsinya dengan membeli tanah, perhiasan, apartemen, rumah, mobil, dan membuka rekening atas nama istri dan anak tiri, serta menukarkan dengan mata uang asing.

Dakwaan keempat yang dinyatakan majelis hakim tak terbukti berkaitan dengan aktivitas Syahrul yang meminta ongkos perjalanan ke Sidney, Australia, untuk menghadiri seminar. Bukti di persidangan hanya diperkuat oleh keterangan saksi Alfons Samosir, sementara saksi lain menyanggahnya.

Menanggapi amar putusan ini, Syahrul menyatakan masih berpikir terlebih dahulu. Adapun kuasa hukum Syahrul, Eko Abadi Prananto, mengatakan putusan hakim terlalu berat. "Apalagi dakwaan pencucian uang jadi topik perbedaan pendapat di antara majelis hakim," kata Eko.

RAYMUNDUS RIKANG

Berita Terkait

Tingkah Polah 3 Ibu Negara Dunia di Instagram
SBY: Terima SMS, Ani Yudhoyono Tak Tidur
Media Asing Soroti Ani Yudhoyono di Instagram
Ani Yudhoyono Ajak Istri Menteri Doakan Korban Banjir
Malas Dikomentari, Ani SBY Bisa Kunci Instagram

Berita terkait

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

8 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

11 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

13 jam lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

22 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

1 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

2 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

2 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

2 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

3 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian kerap meminta pegawai Kementan untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk kacamata.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

3 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya