Suhu Bumi Kian Panas, Lebih Cepat dari Perkiraan  

Reporter

Senin, 10 November 2014 07:03 WIB

Sejumlah anak memanfaatkan tambak kering akibat kemarau untuk bermain bola di daerah Marunda, Jakarta, Rabu (5/9). Menurut pihak BMKG, berdasarkan penghitungan pola cuaca dan dampak perubahan iklim di Indonesia, maka pada tahun 2015 kondisi air di Pulau Jawa akan terus berkurang. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jogyakarta - Climate and Development Knowledge Network membahas dampak perubahan iklim yang semakin parah di Sheraton Mustika, Yogyakarta, Senin, 10 November 2014. Acara ini menjelaskan hasil riset terbaru lembaga itu tentang peta dampak perubahan iklim, waktu perhitungan perubahan iklim yang lebih cepat dari perhitungan para ahli.

Panel Perubahan Iklim Antar-Pemerintah atau Intergovernmental Panel on Climate Change Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan sejumlah bukti dampak perubahan iklim yang semakin parah. Hasil penelitian ahli menunjukkan temperatur bumi meningkat akibat perubahan iklim. Sejak tahun 1880, temperatur bumi mendekati 0,85 derajat Celsius.

Tercatat pada 2001-2010, suhu bumi paling panas. Sedangkan antara 1901 dan 2010, permukaan air laut naik secara nyata hingga 19 sentimeter.

Lebih dari 90 persen meningkatnya suhu bumi ini akibat efek gas rumah kaca, di antaranya karbon dioksida, metan, nitrous oksida, dan florin. "Harus ada pembatasan dampak perubahan iklim," kata Ketua Intergovernmental Panel on Climate Change R.K. Pachuri melalui surat elektronik yang dikirim ke Tempo, Senin, 10 November 2014. (Baca: Perubahan Iklim Pengaruhi Sebaran Penyakit Menular)

Meningkatnya temperatur bumi sejak 1950 terjadi akibat berbagai kegiatan manusia. Revolusi industri menyumbang emisi gas karbon hingga 40 persen. Perubahan iklim berdampak untuk negara kawasan Asia.

<!--more-->

Pemanasan global mulai bergeser ke Asia pada abad ke-20 dan tahun 2000-an. Kondisi ini menjadi ancaman bagi kehidupan, ketahanan pangan, dan kesehatan manusia. Sebuah artikel dalam jurnal ilmiah tahun 2013 menunjukkan bagaimana topan Haiyan menghajar Filipina.

Pemerintah di seluruh dunia, kata R.K. Pachuri, wajib berusaha keras mengatasi dampak perubahan iklim supaya suhu bumi tak mencapai 2 derajat Celsius. Peningkatan suhu bumi akan menghancurkan pertanian, terumbu karang, dan kehidupan ikan. "Jika tidak ditekan, suhu bumi diperkirakan akan mencapai 4 derajat Celsius pada 2100," katanya.

Negara di kawasan Asia, kata dia, perlu menggunakan teknologi yang efisien untuk mengatasi emisi gas rumah kaca. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendorong ekonomi yang lebih produktif, pengembangan manusia, dan kualitas hidup. Contohnya, menerapkan kegiatan ekonomi yang ramah lingkungan, mengurangi kemacetan lalu lintas, menjaga kualitas udara, dan meningkatkan kesehatan publik. Negara di kawasan Asia perlu menggunakan teknologi yang berbasis pada energi terbarukan dan murah. (Baca: Pemanasan Global, Puncak Kerusakan Bumi 2100)

Direktur Regional Asia Climate and Development Knowledge Network Ali Tauqeer Sheikh optimistis laporan Panel Perubahan Iklim Antar-Pemerintah memperkuat usaha jutaan orang di Asia untuk mengatasi dampak perubahan iklim. Tindakan mereka bisa menjadi inspirasi untuk mengatasi perubahan iklim yang cocok dengan negara mereka. "Pemerintah, komunitas, dan individu punya peranan penting untuk mengatasinya," ujarnya.

Adapun Syamsidar Thamrin dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mengatakan Indonesia berupaya melakukan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. "Kami berusaha berkontribusi terhadap target dunia agar suhu tidak sampai 2 derajat Celsius," katanya.

SHINTA MAHARANI







Berita Terpopuler
Mensesneg Bantah Kritik Yusril Soal Kartu Jokowi
Demi Anak Kecil, Mata Jokowi Tepercik Tinta
Jokowi Mempelajari Infrastruktur Maritim Cina
Pramono: Sore Ini KMP dan KIH Tanda Tangani Kesepakatan

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

55 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

59 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya