TEMPO.CO, Surabaya - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi musim penghujan untuk wilayah Jawa Timur akan dimulai pada pekan ketiga November 2014 hingga Februari 2015. Musim penghujan mundur selama 20 hari sehingga baru terjadi pada pekan ketiga.
Intensitas hujan paling besar di Kota Surabaya terjadi pada Januari hingga Februari. "Curah hujan di Surabaya pada saat itu bisa mencapai 350 milimeter per hari," kata prakirawan cuaca BMKG Juanda, Arif Krisna, kepada Tempo, Jumat, 7 November 2014.
Pemerintah Kota Surabaya sudah mulai bersiap menghadapi musim penghujan. Di antaranya dengan memangkas pepohonan yang terlalu rindang. Tadi pagi, petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan memangkas pohon-pohon di sepanjang Jalan Dharmahusada, Surabaya.
Kemarau panjang membuat beberapa kawasan di Jawa Timur dilanda kekeringan dan krisis air. (Baca: Kampung SBY Dilanda Krisis Air Bersih.) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pamekasan, misalnya, mencatat ada 115 desa di 13 kecamatan yang krisis air bersih. Sebanyak 39 desa dinyatakan kering kritis dan 79 desa lainnya kering langka.
Daerah yang paling rawan berada di kawasan utara Pamekasan, meliputi Kecamatan Batu Marmar dan Waru. Di wilayah selatan, krisis air bersih paling banyak terjadi di Kecamatan Tlanakan. "Daerah yang benar-benar kritis akan di-dropping air secara kontinyu," kata Bupati Pamekasan Achmat Syafi'I beberapa waktu lalu.
Ribuan santri dan warga Pondok Pesantren Banyuanyar, Desa Potoan Dejeh, Palengaan, Kabupaten Pamekasan, hari ini menggelar salat istisqa atau salat meminta hujan. "Hanya Allah yang bisa menolong dari bencana kekeringan ini," kata K.H. Ali Karrar Sinhaji, imam salat.
Umar, salah satu jemaah, meminta pemerintah setempat mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi krisis air bersih yang rutin terjadi tiap kemarau di desanya. Penduduk di desa itu harus berjalan puluhan kilometer untuk mengambil air. "Sehari-hari waktu habis hanya untuk antre air." (Baca: Warga Pulau Mandangin Meminum Air Hujan)
Menurut Umar, program dropping air bersih melalui mobil tangki tidak menyelesaikan masalah. "Kalau bisa, desa yang krisis air bersih diberi bantuan sumur bor." (Baca: Kekeringan, Kementerian PU Sediakan 761 Pompa Air)