Pemekaran Komisi DPR Dinilai Tak Mendesak

Reporter

Rabu, 5 November 2014 22:30 WIB

Suryadharma Ali (kanan) bersama Hatta Rajasa (kedua kanan), Anis Matta (ketiga kanan), Gerindra Prabowo Subijanto (ketiga kiri), Aburizal Bakrie (kedua kiri) dan Politisi PPP, Djan Faridz (kiri) menghadiri Muktamar ke VIII PPP di Jakarta, 30 Oktober 2014. ANTARA/Vitalis Yogi Trisna

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Benny Wijayanto menilai usulan pemekaran komisi seperti yang diwacanakan anggota parlemen tak mendesak dilakukan. Alasannya, kinerja komisi saat ini belum maksimal. "Sepertinya pemekaran komisi hanya mengincar posisi dan jabatan saja," ujar Benny ketika dihubungi, Rabu, 5 November 2014. (Baca: Fadly Zon: Tidak Akan Bagi-Bagi Pimpinan Komisi)

Benny mencurigai keberadaan komisi baru hanya untuk memfasilitasi anggota Dewan yang sudah "berjasa" pada partai namun belum mendapat jabatan. Pemekaran komisi, kata dia, akan menyulitkan fraksi-fraksi dengan jumlah anggota sedikit karena harus lebih banyak membagi anggotanya. "Bikin mereka tidak fokus," ujarnya. (Baca: Kata PKB Soal Pemekaran Komisi DPR)

Jika ada pemekaran, kata Benny, pimpinan komisi sebaiknya diserahkan pada koalisi pro-Joko Widodo yang belum mendapat jatah pimpinan. Menurut dia, hal ini dapat meredam ketegangan di parlemen. "Meskipun sungguh disayangkan yang mereka ributkan hanya soal posisi dan jabatan, bukan program," katanya.

Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya Edhy Prabowo mengatakan mitra yang dimiliki oleh sebuah komisi terlalu banyak. Ia mencontohkan Komisi VI yang memiliki delapan mitra kerja. Komisi tersebut membidangi masalah industri, perdagangan, koperasi, investasi, dan badan usaha milik negara.

Namun gagasan itu menuai penolakan dari Fraksi Golkar dan Demokrat. Menurut anggota Fraksi Partai Demokrat, Rinto Subekti, format kemitraan yang berjalan saat ini sudah ideal dan tidak akan mempengaruhi kinerja Dewan. Berdasarkan data Sekretariat Jenderal, kata Fahri, pemekaran yang paling ideal adalah tiga komisi.

TIKA PRIMANDARI

Berita Terpopuler

Mahfud Md. Pernah Bertemu Pengelola @TrioMacan2000
Dukung Persib Vs Arema, Ridwan Kamil Buka Baju
KPK Endus Modus Baru Koruptor, Apa Saja?
Tiga Perilaku Aneh Pembunuh Dua TKI Indonesia

Berita terkait

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Tetap Berlangsung pada November

2 jam lalu

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Tetap Berlangsung pada November

Presiden Jokowi mengatakan tidak ada pengajuan dari pemerintah untuk percepatan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Minta Pemerintah Benahi Pengawasan dan Sistem Distribusi KIP Kuliah

3 jam lalu

Anggota DPR Minta Pemerintah Benahi Pengawasan dan Sistem Distribusi KIP Kuliah

Sejumlah penerima KIP Kuliah sebelumnya ramai dibicarakan karena sudah dinilai tak layak menerima.

Baca Selengkapnya

RUU Penyadapan Masih Mandek di Tahap Perumusan oleh DPR

5 jam lalu

RUU Penyadapan Masih Mandek di Tahap Perumusan oleh DPR

Pengesahan RUU Penyadapan mandek meskipun sudah masuk dalam Prolegnas 2015-2019.

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

22 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

2 hari lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

4 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

4 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

4 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

4 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya