PPP Kubu Romahurmuziy Gerilya ke Daerah  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 5 November 2014 10:28 WIB

Konflik yang menerpa PPP makin meruncing. Manuver yang dilakukan kubu Sekjen Romahurmuziy dinilai membuat situasi internal partai berlambang ka'bah itu makin tidak kondusif. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Padang - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan versi Muktamar VIII di Surabaya, Muhammad Romahurmuziy, melakukan konsolidasi hasil Muktamar Surabaya di Rapat Pimpinan Wilayah III PPP Sumatera Barat di Padang, Selasa, 4 November 2014. "Sesuai dengan keputusan Menteri Hukum dan HAM pada 28 Oktober 2014, hanya ada satu PPP," ujar Romi.

Romi mengklaim DPW dan semua DPC di Sumatera Barat menerima hasil Muktamar VIII di Surabaya. "Maka, Muktamar Surabaya menjadi satu-satunya muktamar yang sah menurut konstitusi, baik berdasarkan Anggaran Dasar PPP maupun undang-undang," tuturnya. (Baca: Konflik PPP, Romi dan Djan Sama-sama Ajak Islah)

Jadi, tak ada lagi dualisme kepemimpinan di kubu PPP. Menurut Romi, PPP yang sah adalah sesuai dengan keputusan Kementerian Hukum dan HAM, dengan mengakui hasil Muktamar VIII di Surabaya. Muktamar Surabaya, kata Romi telah diakui 31 DPW di Indonesia. "Hingga saat ini, yang belum mengakui hanya tinggal dua DPW," ujarnya. Namun Romi engggan menyebutkan dua DPW yang dimaksud. (Baca: PPP Djan Faridz Daftar ke Kementerian Hukum)

Romi mengaku masih berusaha meyakinkan DPW yang belum mengakui. "Kita masih coba merangkul. Mereka tak mengakui karena ketidaktahuan," tuturnya. Adapun DPC PPP Bukittinggi menolak menandatangani kesepakatan tersebut karena masih menunggu kepastian hukum. (Baca: Sahkan PPP Kubu Romy, Refly Kritik Menkumham)

Sebanyak 18 DPC PPP di Sumatera Barat membuat surat pernyataan. Di antaranya berisi mengakui dan tunduk pada Keputusan Menkumham RI Nomor M.HH.07.11.01 Tahun 2014 tentang pengesahan perubahan susunan kepengurusan dewan pimpinan pusat PPP pada 28 Oktober 2014. Lalu, menyepakati seluruh hasil Muktamar VIII PPP pada 15-17 Oktober 2014 di Surabaya. Kader juga menandatangani pernyataan yang berisi mengakui kepemimpinan PPP dengan Ketua Romahurmuziy dan Sekretaris Jenderal Aunur Rofiq. (Baca: PPP Djan Faridz Merapat ke Koalisi Prabowo)

DPC Bukittinggi menolak menandatangani karena keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang legalitas Muktamar PPP di Surabaya sedang digugat kubu Suryadharma Ali. "Kita menunggu hasil sidang PTUN," ujar Sekretaris DPC PPP Bukittinggi Tasmijon.

Tasmijon membantah mendukung Muktamar PPP versi Suryadharma. "Kita tidak berada di kelompok sebelah. Tak ada yang menunggangi," tuturnya. Ketua DPW PPP Sumatera Barat Yulfadri Nurdin mengatakan, pada era demokrasi sekarang ini, wajar bila seseorang atau kelompok memiliki pendapat berbeda. "Kami yakin jika dijelasan dengan rasional hukum," ujarnya. (Baca juga: Yani: Muktamar PPP Kubu SDA Lebih Buruk daripada Romi)

ANDRI EL FARUQI




Berita Terpopuler
3 Jagoan Intel Ini Calon Kuat Kepala BIN
Kata Jokowi, Informasi BIN Sering Meleset
Menteri ESDM Copot Dirjen Migas
Balas Dendam, Ayah Jepit Penis Pemerkosa Anaknya
Mahfud Md. Pernah Bertemu Pengelola @TrioMacan2000

Berita terkait

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

38 hari lalu

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

41 hari lalu

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.

Baca Selengkapnya

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

41 hari lalu

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

41 hari lalu

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

Ketua Fraksi PPP Amir Uksara mengatakan belum ada pergerakan untuk menggulirkan hak angket di DPR.

Baca Selengkapnya

Reaksi Perludem hingga Parpol Soal KPU Perpanjang Jadwal Rekapitulasi Suara

54 hari lalu

Reaksi Perludem hingga Parpol Soal KPU Perpanjang Jadwal Rekapitulasi Suara

KPU menerbitkan surat edaran perpanjangan rekapitulasi suara karena pertimbangan kondisi force majeure.

Baca Selengkapnya

KPU Perpanjang Jadwal Rekapitulasi Suara, PPP Khawatir Ada Ruang Negosiasi

55 hari lalu

KPU Perpanjang Jadwal Rekapitulasi Suara, PPP Khawatir Ada Ruang Negosiasi

PPP angkat bicara soal KPU yang memperpanjang waktu rekapitulasi suara di tingkat kecamatan, kabupaten, kota, atau Provinsi Aceh.

Baca Selengkapnya

Romy PPP Berharap Putusan MK soal Ambang Batas Parlemen Mulai Berlaku Saat Diputuskan

1 Maret 2024

Romy PPP Berharap Putusan MK soal Ambang Batas Parlemen Mulai Berlaku Saat Diputuskan

Romy PPP menyebut putusan MK soal penghapusan ambang batas parlemen adalah kemenangan kedaulatan rakyat.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap di Internal PPP Soal Opsi Gabung dengan Prabowo-Gibran

1 Maret 2024

Beda Sikap di Internal PPP Soal Opsi Gabung dengan Prabowo-Gibran

Romahurmuziy mengatakan muncul dorongan dari berbagai daerah agar PPP menjadi oposisi di pemerintahan selanjutnya.

Baca Selengkapnya

Pejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid

30 Desember 2023

Pejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek menegaskan bahwa partainya solid.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru

23 Juli 2023

Sandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru

Sandiaga Uno mengatakan memiliki visi yang sama dengan Ganjar Pranowo yaitu menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru.

Baca Selengkapnya