TNI AL Tambah Panglima Armada

Reporter

Editor

Kamis, 2 Juni 2005 03:54 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) berencana membangun Armada Besar sebagai armada angkatan laut Indonesia. Berlokasi di Surabaya, Jawa Timur, Armada Besar ini akan membawahi tiga armada laut, yakni untuk wilayah Barat, Tengah dan Timur. "Perencanaan sudah selesai, tinggal pelaksanaan," kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Slamet Soebijanto kepada wartawan usai serah terima Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI AL di Jakarta, Rabu (1/6).Menurut KSAL, Armada Besar itu nantinya akan mengkoordinasikan kekuatan TNI AL berdasarkan kondisi geografis dan potensi ancaman nasional. "Negara kita sangat luas dengan kondisi geografi yang spesifik, kami harus menata kekuatan TNI AL sehingga dengan setiap saat bisa men-deploy pasukan ke titik-titik rawan," kata Slamet.Mantan KSAL, Laksamana (purn) Bernard Kent sondakh menambahkan, Indonesia memiliki tiga sea line of comunication yang amat penting bagi jalur perdagangan internasional. "Indonesia harus mampu menjaga," kata Kent, karenanya angkatan laut yang kuat bukan suatu kemewahan, tapi suatu keharusan.Konsekuensi dari penguatan armada ini, menurut Slamet, akan dibuat komando armada baru, yakni Komando Armada Tengah yang akan bermarkas di Makassar, Sulawesi Selatan. Nantinya, Komando Armada Barat akan dipindah dari Jakarta ke Tanjung Pinang, Kepulauan Riau dan Komando Aramada Timur akan dipindah dari Surabaya ke Sorong, papua. Tiga komado armada ini, menurut Slamet, dipilih berdasarkan kondisi geografi yang berbeda-beda. Sedangkan pemindahan markas komado armada, menurut KSAL, dilakukan untuk efektifitas dan efisiensi anggaran, sebab tiap markas berada di titik-titik tengah yang diharapkan dapat cepat memberangkatkan pasukan ke titik-titik rawan. "Tuntutan situasi strategis memerlukan kecepatan itu," kata KSAL.Menurutnya, dengan kondisi geografi yang berbeda maka struktur kekuatan tiap komando armada, juga akan berbeda. Untuk kawasan timur yang lautnya dalam, menurut Slamet, lebih diperlukan kapal-kapal selam dan anti kapal selam. "Untuk kawasan barat yang dangkal dengan kedalaman 40-60 meter, kapal selam tidak terlalu signifikan," kata KSAL.Armada Besar yang akan memayungi tiga komando armada ini, menurut Slamet, akan bermarkas di Surabaya, Jawa Timur. Sementara, di tiap komando armada, ditempatkan satu panglima dengan pangkat bintang dua (Laksamana Muda). Panglima Armada Besar ini, menurut Slamet, akan dikepalai laksamana berbintang tiga (Laksamana Madya). "Shingga ada kompetisi yang sehat antara Wakil KSAL dengan Panglima Armada Besar untuk menjadi KSAL," kata Slamet memberi alasan. Penyiapan Armada Besar ini, menurut Slamet, sesuai dengan cetak biru TNI AL hingga Tahun 2013 yang akan disempurnakan sampai Tahun 2024. Slamet sendri mengaku belum tahu pasti berapa banyak kekuatan tambahan yang diperlukan buat mewujudkan rencana ini. "Pekan ini akan ada diskusi untuk berargumen dan menghitung kekuatan itu," kata Slamet. Agus Supriyanto

Berita terkait

Pendaftaran Bintara PK TNI AL Hingga 11 Agustus, Cek Persyaratannya di Sini

27 Juli 2022

Pendaftaran Bintara PK TNI AL Hingga 11 Agustus, Cek Persyaratannya di Sini

Pendaftaran Bintara PK TNI AL dibuka hingga 11 Agustus secara online. Cek syaratnya di sini.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Taruna Akademi Angkatan Laut Dibuka 25 April, Ini Cara Mendaftarnya

13 April 2022

Pendaftaran Taruna Akademi Angkatan Laut Dibuka 25 April, Ini Cara Mendaftarnya

Pendaftaran Taruna Akademi Angkatan Laut dibuka mulai 25 April hingga 27 Mei 2022. Siswa berijazah SMA dapat mendaftar dengan ketentuan nilai berikut.

Baca Selengkapnya

Perwira TNI AL Ikut Sembalun Seven Summit: 7 Puncak dalam 5 Hari, Target 3 Hari

6 Juni 2021

Perwira TNI AL Ikut Sembalun Seven Summit: 7 Puncak dalam 5 Hari, Target 3 Hari

Seorang perwira TNI AL, Letnan Kolonel Laut (T) Andry Kuswoyo berhasil menjalani Sembalun Seven Summit dalam lima hari.

Baca Selengkapnya

Modus Operandi Pembajakan Kapal di Selat Singapura

17 Juli 2020

Modus Operandi Pembajakan Kapal di Selat Singapura

Modus operandi pembajakan kapal di Selat Singapura di antaranya target pembajak biasanya kapal tanker curah.

Baca Selengkapnya

TNI AL Gelar Simulasi Penanggulangan Terorisme di Manado

19 Juli 2018

TNI AL Gelar Simulasi Penanggulangan Terorisme di Manado

TNI AL menggelar simulasi penanggulangan terorisme di kawasan Megamas Pantai Manado sebagai latihan kesiapsiagaan Koarmada II tahun anggaran 2018.

Baca Selengkapnya

Diserang Fahri Hamzah, Susi Pudjiastuti: Masak Sampah Urusan AL

17 Juli 2018

Diserang Fahri Hamzah, Susi Pudjiastuti: Masak Sampah Urusan AL

Susi Pudjiastuti menanggapi serangan Fahri Hamzah melalui cuitannya di Twitter.

Baca Selengkapnya

Tak Kunjung Menemukan, Pencarian Buaya di Kali Grogol Dihentikan

30 Juni 2018

Tak Kunjung Menemukan, Pencarian Buaya di Kali Grogol Dihentikan

Setelah berjalan empat hari, pencarian buaya di Kali Grogol, Jakarta Barat, dihentikan pada Sabtu, 30 Juni 2018. Buaya itu kemungkinan telah pergi.

Baca Selengkapnya

Pencarian Buaya Pondok Dayung Resmi Dihentikan, Alasannya?

28 Juni 2018

Pencarian Buaya Pondok Dayung Resmi Dihentikan, Alasannya?

Pencarian buaya muara sepanjang 2,5 meter yang terlihat di perairan Pondok Dayung, Tanjung Priok, resmi dihentikan pada Ahad, 24 Juni 2018.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Buaya Muara Tak Mungkin Bersarang di Pondok Dayung

20 Juni 2018

Ini Alasan Buaya Muara Tak Mungkin Bersarang di Pondok Dayung

Peneliti buaya LIPI memastikan reptil yang terlihat di Pondok Dayung tidak bersarang atau tinggal di perairan itu.

Baca Selengkapnya

Buaya di Pondok Dayung, Pengunjung Pantai Ancol Bilang Bismillah

18 Juni 2018

Buaya di Pondok Dayung, Pengunjung Pantai Ancol Bilang Bismillah

Pengunjung pantai Ancol tidak takut soal kemunculan buaya Jakarta di Pondok Dayung.

Baca Selengkapnya