TEMPO.CO, Purwokerto - Sebanyak 12 penderita acquired immune deficiency syndrome (AIDS) di Banyumas, Jawa Tengah, meninggal. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Banyumas, jumlah tersebut merupakan pencatatan sepanjang Januari hingga September 2014. “Berjangkitnya virus HIV/AIDS di Banyumas, semakin mengkhawatirkan,” ujar Sekretaris Dinkes Banyumas Sadiyanto, Ahad, 2 November 2014.

Bahkan virus yang mematikan itu kini menyerang kelompok usia di bawah 24 tahun. Dari data Dinas Kesehatan Banyumas, hingga September lalu, tercatat sebanyak 16 anak usia 15-24 positif mengidap HIV. “Semua perlu waspada, karena mulai bermunculan penderita usia di bawah 24 tahun,” kata Sadiyanto.

Untuk mengantisipasi penyebaran HIV, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Kementerian Agama gencar melakukan penyuluhan di kalangan pelajar. “Pendidikan dari keluarga paling penting untuk menghindari penyebaran HIV,” ujarnya.

Tercatat penderita human immunodeficiency virus (HIV) sebanyak 156 orang dan 27 di antaranya positif AIDS. Menurut dia, kasus HIV terbanyak di Banyumas, terdeteksi pada usia antara 25 hingga 34 tahun dengan jumlah penderita 52 orang. Kemudian usia antara 35-44 tahun sebanyak 42 orang dan usia lebih dari 45 tahun sebanyak 21 orang.

Menurut Dwi, jumlah temuan kasus tersebut cenderung lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. “Harus diakui, kasusnya terus meningkat dari tahun ke tahun,” katanya. Tahun lalu, di Banyumas tercatat sedikitnya 215 kasus HIV. Sebanyak 101 di antaranya mengidap AIDS dan jumlah korban meninggal sebanyak 34 orang. Kemudian pada 2012 tercatat sebanyak 166 penderita HIV dengan 84 positif AIDS dan 24 meninggal dunia.

ARIS ANDRIANTO