Fadli Zon: Kasus Arsyad Bukan Ajang Cari Muka

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 1 November 2014 10:14 WIB

Mursidah, orang tua MA yang menghina presiden Jokowi di media sosial, tak kuasa menahan tangis saat dikunjungi wakil ketua DPR RI Fadli Zon di Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta, 31 Oktober 2014 . Orang tua MA berharap Fadli Zon dapat membebaskan anaknya yang di tahan di Mabes. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon mengatakan jangan ada pihak yang memanfaatkan kasus Muhammad Arsyad sebagai ajang mencari muka kepada pemerintah baru. Arsyad dituding menghina Presiden Joko Widodo melalui jejaring sosial Facebook. (Baca: Fadli Zon Pasang Badan untuk Penghina Jokowi)



"Jangan sampai kasus ini dijadikan alat politik oleh orang-orang tertentu, jangan cari muka di pemerintahan baru ini," kata Fadli saat berkunjung ke kediaman keluarga Arsyad di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 31 Oktober 2014. (Baca: Curhat Fadli Zon dan Hinaan Jilbab di Twitter)

Sejak 23 Oktober 2014, Arsyad ditahan Mabes Polri karena perbuatannya tersebut. Menurut Fadli, seharusnya kepolisian menangguhkan penahanan Arsyad. Sebab, saat ini Arsyad sedang sakit lantaran depresi. "Tidak ada alasan tidak ada penangguhan penahanan. Harus dilakukan segera." (Baca: Mabes Polri Hanya 'Bebaskan' Baju Penghina Jokowi)

Kunjungan ke keluarga Arsyad, kata Fadli, merupakan bentuk kepeduliannya terhadap masyarakat kecil yang menjadi korban persoalan hukum. Dia mengaku tidak mengenal keluarga Arsyad sebelum kunjungan ini. "Sebagai wakil rakyat ingin memastikan, jangan sampai terjadi kriminalisasi hukum terhadap wong cilik," tuturnya. (Baca: Tukang Tusuk Sate Dilaporkan oleh Tim Jokowi)

Setelah mengunjungi keluarga Arsyad, Fadli bertandang ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri untuk memberikan jaminan penangguhan penahanan. Partainya juga akan menyiapkan pengacara tambahan. Fadli datang ditemani ibu Arsyad yang sekaligus ingin menjenguk putranya. (Baca juga yang lain: Ibu Penghina Jokowi Ingin Sujud ke Kaki Fadli Zon)

DEWI SUCI RAHAYU



Baca Berita Terpopuler Lainnya
Ini Sebab Presiden Jokowi Susah Dilengserkan MPR
Fadli Zon Minta Penghina Prabowo Dipidanakan
Menteri Susi Ancam Boikot Negara Pencuri Ikan
Ibu Penghina Jokowi Ingin Sujud ke Kaki Fadli Zon
Ruang Sidang Dikunci, PDIP: Ini Pelecehan!

Advertising
Advertising

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

2 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

3 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

4 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

5 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

6 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

7 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

11 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

12 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

13 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

13 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya