Fahri Hamzah: Koalisi Jokowi Jangan Banyak-banyak  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 28 Oktober 2014 06:47 WIB

Anggota Komisi III Fraksi PKS Fahri Hamzah. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan koalisi Prabowo akan memberikan apresiasi andai hari ini, Selasa, 28 Oktober 2014, koalisi Jokowi menyerahkan nama anggota fraksi mereka untuk membentuk alat kelengkapan DPR. "Mereka akan kami kasih berita bagus," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 27 Oktober 2014. (Baca: Takut Dijebak, PDIP Emoh Setor Nama Anggota Fraksi)

Menurut dia, koalisi Jokowi yang terdiri dari PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai NasDem, dan Partai Hanura akan mendapat jatah di pimpinan komisi. "Tapi ya jangan banyak-banyak." (Baca: NasDem: Pimpinan DPR Harus Akomodasi Semua)

Fahri menilai dengan tidak adanya kader koalisi Prabowo yang diajak masuk pemerintah, maka koalisi Prabowo layak mendapatkan kebebasan untuk membentuk alat kelengkapan DPR tanpa melibatkan koalisi Jokowi. "Kami juga ingin independen dalam menyusun kabinet di legislatif," katanya. (Baca: DPR Bentuk Badan Legislasi Pekan Depan)

Sementara itu, politikus PDI Perjuangan, Trimedya Panjaitan, mengatakan koalisi Jokowi tak akan pernah menyerahkan daftar nama fraksi mereka sampai keinginan mereka dipenuhi. Koalisi Jokowi ingin pembagian alat kelengkapan DPR dilakukan secara proporsional. Trimedya menyatakan koalisi Jokowi tak takut dengan ancaman koalisi Prabowo bakal membentuk dan memutuskan sendiri pembahasan komisi dan alat kelengkapan DPOR lainnya di rapat paripurna. (Baca: PKB Tawarkan 4 Opsi Pemilihan Komisi DPR)

Menurut Trimedya, rapat paripurna tak bisa memutus sesuatu tanpa kehadiran fraksi minimal separuh ditambah satu. "Kalau mereka bisa, pasti sudah dilakukan sejak kemarin-kemarin," kata dia. "Berbeda dengan paripurna pemilihan ketua DPR, mereka bisa 'dag-dog' saja memutus." (Baca: Fadli Zon: Koalisi Jokowi Hambat Kerja DPR)

Trimedya menambahkan, saat ini koalisi Prabowo tak bisa sesuka hati memutus karena Fraksi Partai Persatuan Pembangunan sudah masuk di koalisi Jokowi. Sehingga, perbandingan fraksinya adalah sama kuat, lima banding lima. (Baca juga: Di DPR, Golkar Incar Komisi-komisi Ini)

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Topik terhangat:
Pelantikan Jokowi | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD

Berita terpopuler lainnya:
Latar Belakang Menteri Jokowi dari Parpol dan Profesional
Tujuh Pertanyaan Ibas kepada Jokowi
Empat Menteri Top Jokowi

Berita terkait

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

5 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

6 hari lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

28 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

4 Maret 2024

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

Partai Gelora dan PKB 'disenggol' Grace Natalie PSI soal lonjakan suara dalam quick count sebuah lembaga survei. Apa kata Gelora dan PKB?

Baca Selengkapnya

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

3 Maret 2024

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

Partai Gelora menjadi sorotan selain PSI karena mengalami lonjakan suara dalam real count sementara KPU

Baca Selengkapnya

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

2 Maret 2024

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold harus dihapuskan. Hal

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

18 Februari 2024

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

Jika Prabowo-Gibran menang, pendukung utama seperti Habiburokhman, Grace Natalie, Bahlil, Zulhas, hingga Gus Miftah dan Raffi Ahmad bisa jadi menteri?

Baca Selengkapnya

Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

12 Februari 2024

Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

Bagaimana dugaan permainan aturan KPU untuk meloloskan Partai Gelora yang diulas di film Dirty Vote?

Baca Selengkapnya

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

1 Februari 2024

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Lanjutkan Pembangunan Jokowi tapi Tak Pakai Kacamata Kuda, Apa Artinya?

26 Desember 2023

Ganjar Janji Lanjutkan Pembangunan Jokowi tapi Tak Pakai Kacamata Kuda, Apa Artinya?

Ganjar berjanji melanjutkan pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi bila menang dalam Pilpres 2024, tapi tak dengan kacamata kuda. Apa artinya?

Baca Selengkapnya