Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para istrinya, memberi ucapan selamat kepada para menteri usai pengumuman 34 nama menteri di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti, optimistis terhadap kinerja menteri kabinet yang dibentuk Presiden Joko Widodo. Menurut Ikrar, Jokowi cukup tepat menempatkan menteri di pos-posnya. (Baca juga: Cara Presiden Jokowi Memilih Menteri)
"Secara keseluruhan promising," kata Ikrar saat dihubungi Tempo, Ahad, 26 Oktober 2014. Ikrar mengatakan secara mayoritas menteri-menteri pilihan Jokowi diisi oleh orang yang tepat. Hanya beberapa pos menteri, kata Ikrar, yang diisi oleh orang-orang yang kurang tepat. (Baca: Daftar Lengkap Menteri Kabinet Kerja Jokowi)
Ikrar bahkan memberikan kredit khusus kepada para menteri yang menurut dia menduduki kursi yang cocok. Mereka adalah Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanan Yambise. "Rekam jejak mereka sangat baik," ujar Ikrar. (Baca: Ditanya Tugas, Menteri Jokowi Kompak Jawab Begini)
Sofyan Djalil pernah menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika dan Menteri BUM di era Presiden SBY. Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi pernah menjadi Duta Besar RI di Den Haag, Belanda. (Baca: Puan Protes Istilah Menteri Parpol dan Profesional)
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro merupakan pejabat karier di Kementerian Keuangan dengan posisi terakhir sebagai Wakil Menteri Keuangan. Adapun Menteri Peranan Wanita Yohanan Yambise merupakan Guru Besar Universitas Cendrawasih. (Baca: Latar Belakang Menteri Jokowi dari Parpol dan Profesional)
Terlepas dari dugaan rapor kuning yang diterima Rini Soemarno, Ikrar mengatakan Rini cakap dalam mengisi pos Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Begitu juga terhadap Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara. Rudiantara, menurut Ikrar, sangat berpengalaman di bidang komunikasi karena pernah menjabat sebagai Komisaris PT Indosat Tbk. "Asal dia (Rudiantara) tidak mengurusi Indosat saja," ujar Ikrar. (Baca juga: Tujuh Pertanyaan Ibas Kepada Jokowi)
