Menteri Nila Moeloek Antipoligami  

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 27 Oktober 2014 11:23 WIB

Menteri Kesehatan, Nila F. Moeloek di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak kalangan masih mengingat nama Profesor Doktor Dokter Nila Djuwita Moeloek, SpM, dalam proses seleksi menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar seleksi dengan mengundang para calon menteri ke rumah pribadinya di Puri Cikeas Indah, Bogor. Pada 19 Oktober 2009, Nila Djuwita Moeloek termasuk salah satu yang datang. (Baca: Latar Belakang Menteri Jokowi dari Parpol dan Profesional)

Namun Nila belum beruntung saat itu. Presiden SBY membatalkan penunjukannya sebagai Menteri Kesehatan dengan alasan kesehatan. Akhirnya Endang Rahayu Sedyaningsih yang terpilih.

Nila sempat bertanya kepada tim dokter yang memeriksanya di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto. Nila dianggap tidak tahan dalam menghadapi tekanan. "Saya dikatakan kurang tahan stres. Saya sendiri agak kurang mengerti."

Nila juga sempat ramai diperbincangkan ketika menolak penghapusan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 yang tentang aturan poligami pegawai negeri. (Baca: Kabinet Kerja Diisi 8 Perempuan dan 26 Pria)

"Ini bukan soal takut dengan poligami. Tapi, bayangkan bila seorang pegawai negeri pria punya istri lagi, padahal gajinya tak seberapa. Wong, untuk satu istri saja hidupnya pas-pasan. Kalau dia berpoligami, apa mau menghidupi anak-istrinya dengan uang hasil korupsi?" kata Ketua Umum Dharma Wanita 2009-2014 tersebut.

Sekarang, dengan terpilihnya Nila menjadi Menteri Kesehatan, berarti ada satu lagi pasangan suami-istri yang sama-sama pernah menjadi menteri. Dokter Faried Anfasa Moeloek, suami Nila, adalah Menteri Kesehatan dalam Kabinet Reformasi Pembangunan yang menjabat dari 21 Mei 1999 sampai 23 Oktober 1999.

Sebelumnya, Presiden Soeharto menunjuk Profesor Doktor Syarifuddin Baharsjah sebagai Menteri Pertanian dalam Kabinet Pembangunan VI (17 Maret 1993-16 Maret 1998) serta istri Syarifuddin, Profesor Doktor Yustika Sjarifuddin Baharsjah, sebagai Menteri Sosial dalam Kabinet Pembangunan VII (16 Maret 1998-21 Mei 1998).



Evan/PDAT Sumber Diolah Tempo






Baca juga:
Kabinet Kerja Diisi 8 Perempuan dan 26 Pria
Jokowi Persilakan Menteri Jonan Tidur di Kapal

Indroyono: Maritim Jadi Andalan Presiden Jokowi

Cara JK Mengimbangi Langkah Cepat Jokowi

Advertising
Advertising

Berita terkait

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

38 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

54 hari lalu

Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

Pendaftaran SATU Indonesia Awards dibuka mulai 4 Maret - 4 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

2 Maret 2024

Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

Berikut ini perkiraan sejumlah menu makan siang gratis ala Prabowo-Gibran....

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Masyarakat Ikut Cegah Keluarga Terkena Demam Berdarah Dengue

18 Januari 2024

Pentingnya Peran Masyarakat Ikut Cegah Keluarga Terkena Demam Berdarah Dengue

Mengatasi masalah demam berdarah dengue harus menjadi urgensi. Peran serta masyarakat ikut cegah DBD sangat diperlukan.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.

Baca Selengkapnya

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya