Pukat Minta Menteri Lepaskan Jabatan di Parpol

Reporter

Senin, 27 Oktober 2014 05:25 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, berfoto bersama dengan sejumlah menteri usai pengumuman 34 nama menteri di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO , Yogyakarta:Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) Universitas Gadjah Mada, Oce Madril, berpendapat masuknya figur menteri yang dianggap memiliki rekam jejak bermasalah di Kabinet Kerja menambah beban pemerintahan baru. Beban itu terutama harus ditanggung oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Kalau ada yang tersangkut kasus hukum, Presiden harus siap bertanggungjawab," kata Oce saat dihubungi oleh Tempo pada Ahad petang, 26 Oktober 2014.

Menurut Oce, Jokowi perlu bersiap untuk mengemban resiko dengan memasukkan sejumlah politisi yang rekam jejaknya bermasalah di Kabinet Kerja. Oce menyarankan Jokowi mengantisipasi resiko itu dengan membuat peranti anti rasuah di kabinet. "Pertama, Jokowi harus mewajibkan semua politisi di kabinet melepas jabatannya di partai politik," kata Oce. (Baca:ICW Ajak Waspadai Menteri Asal Partai)

Dengan adanya kewajiban ini bisa mencegah menteri-menteri dari kalangan politisi mudah terjebak dengan konflik kepentingan. Pelepasan jabatan seorang menteri di partai politik, juga bisa mengurangi resiko munculnya kebijakan atau tindak rasuah yang menguntungkan partainya. "Banyaknya menteri di masa SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) yang terjerat kasus korupsi merupakan pelajaran penting bagi Jokowi," ujarnya.



Oce menambahkan Jokowi juga bisa menerapkan sistem pencegahan korupsi dengan melarang menteri dari kalangan pengusaha berhati-hati mengeluarkan kebijakan yang berkaitan dengan korporasi rekanannya. Cara ini, menurut Oce, akan meminimalisir kalangan pengusaha yang masuk dalam kabinet bermain-main untuk menguntungkan jaringan bisnisnya. "Misalnya, melarang mereka melakukan praktik favoritisme (pilih kasih) dalam menerapkan kebijakan," jelasnya.(Baca:Kabinet Jokowi, Jatah Profesional Non-Partai Ditambah)

Fakta masuknya sejumlah figur menteri, yang sebelumnya diduga menerima label kuning dan merah, juga bisa menjadi catatan penting bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Oce mendesak komisi anti rasuah segera melanjutkan penanganan sejumlah kasus yang berkaitan dengan rekam jejak beberapa figur menteri di masa lalu.

Menurut Oce, dengan cara begitu, KPK tidak berhenti melakukan pencegahan korupsi hanya pada pemberian label merah dan kuning ke figur calon menteri di Kabinet Kerja. KPK, dia melanjutkan, perlu bergerak maju untuk membersihkan kabinet. "Sekaligus bisa meringankan beban presiden." (Baca:Cara Presiden Jokowi Memilih Menteri)
ADDI MAWAHIBUN IDHOM



Baca juga:
Cara Presiden Jokowi Memilih Menteri

Larang Diskusi, Polresta Yogyakarta Diadukan

Libas Kukar 2-1, Persib Juara Grup L

Jokowi Minta Menteri Ini Berlari Saat Dipanggil




Advertising
Advertising

Berita terkait

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

32 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.

Baca Selengkapnya

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

19 September 2023

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

Mr Assaat pernah menjadi acting Presiden RI selama 9 bulan pada 1949-1950. Tanpa kepemimpinannya, Indonesia mungkin saja direbut kembali Belanda.

Baca Selengkapnya

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

9 September 2023

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

Hari ini, 9 September 1949 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. SBY merupakan Presiden Indonesia ke-6 selama 2 periode.

Baca Selengkapnya

2 Presiden Indonesia yang Kerap Dilupakan: Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat

11 Januari 2023

2 Presiden Indonesia yang Kerap Dilupakan: Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat

Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat adalah dua sosok yang pernag menjadu Presiden Indonesia. Sayang peran keduanya kerap dilupakan

Baca Selengkapnya