Kasran (40), korban ledakan gas di Tanjung Duren. ANTARA/Fanny Octavianus
TEMPO.CO, Malang - Seorang lelaki tewas setelah membakar dirinya sendiri lantaran ibunya menolak memberi modal usaha. Sri Risthoma Raldha, 33 tahun, warga Dampit, Kabupaten Malang, melakukan perbuatan nekat itu di rumah ibunya, Jalan Sentani Tengah, Kelurahan Madyopuro.
"Dia meminta modal usaha Rp 200 juta tapi tidak dikasih," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Kedungkandang Ajun Komisaris Mansori, Selasa, 21 Oktober 2014. (Baca berita lainnya: Pria India Bakar Diri di Acara Debat Politik)
Bapak dua anak ini kecewa lantaran permintaan kepada ibu kandungnya ditolak. Sebab uang Rp 200 juta itu sangat ia butuhkan untuk modal usaha. Setelah permintaanya tak dikabulkan, Sri masuk ke dalam gudang. Tak disangka, ia menyiram sekujur tubuhnya dengan bensin dan langsung menyulutnya dengan api.
Akibat aksi nekat tersebut, sekitar 90 persen tubuh Sri hangus terbakar. Ia dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Awalnya, Sri dibawa ke Rumah Sakit Panti Nirmala. Namun karena peralatannya tidak memadai, Sri dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar.
Ternyata, tim medis Rumah Sakit Saiful Anwar juga tengah melakukan operasi tujuh pasien yang menderita luka bakar. Sri kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Perada. Namun, saat sedang ditangani petugas medis, nyawanya tak tertolong. (Baca juga: Satu Korban Tabrakan Bintaro, Luka Bakar 90 Persen)