Presiden terpilih Joko Widodo alias Jokowi melambaikan tangan kepada awak media dan para pegawai Pemprov DKI Jakarta usai berpamitan meninggalkan gedung Balai Kota, Jakarta, 17 Oktober 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Banyuwangi - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama pernah bilang kalau dia lebih nyaman apabila Joko Widodo menjadi Presiden RI. Alasannya, Jakarta dipastikannya menjadi lebih terperhatikan dan hubungan Jakarta dengan pemerintah pusat bakal lebih cair. (Baca: Jokowi Jadi Presiden, Ahok Ajukan Satu Permintaan)
Tak jauh berbeda dengan keinginan Ahok, Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas berharap Presiden Joko Widodo tidak kaku dalam menjalin komunikasi dengan seluruh pemerintah daerah. "Perlu gaya komunikasi informal, tapi produktif," kata Azwar, Selasa, 21 Oktober. (Baca: Gaya Santai Jokowi di Hari Pertama Jadi Presiden)
Menurut Azwar, selama ini gaya komunikasi pemerintah pusat dengan pemerintah daerah hanya berlangsung pada forum-forum resmi yang kaku. Itu yang menurutnya membuat banyak program akhirnya tak bisa diimplementasikan dengan baik di daerah.
"Gagasan besar Jokowi untuk membangun Indonesia hanya bisa terlaksana bila nyambung dengan pemerintah daerah."
Azwar juga mendesak Jokowi melanjutkan reformasi birokrasi. Dia mengeluhkan lambannya pelayanan di pemerintah pusat yang menjadikan pemerintah daerah sebagai sasaran protes dari warga. "Misalnya tentang kepengurusan data kepegawaian di BKN cukup lamban, meski telah online," ujarnya.
Menpan RB Pastikan 11 Ribu ASN Pindah ke IKN pada September 2024
32 hari lalu
Menpan RB Pastikan 11 Ribu ASN Pindah ke IKN pada September 2024
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas memastikan aparatur sipil negara atau ASN pindah ke Ibu Kota baru pada September mendatang. Ia mengatakan jumlah ASN yang diprioritaskan pindah pertama ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebanyak 11.916 pegawai.