TEMPO Interaktif, Washington: Presiden Yudhoyono berjanji kepada Presiden Amerika Serikat George Walker Bush untuk mempercepat reformasi TNI, guna memulihkan hubungan militer kedua negara. "Pak Presiden (Yudhoyono) menyatakan kepada saya, bahwa ia sedang mereformasi TNI, dan saya percaya kepadanya," kata Bush kepada wartawan setelah pertemuan keduanya di Ruang Oval, Gedung Putih, Washington, Rabu waktu setempat atau Kamis pagi WIB.Yudhoyono yang duduk di samping Bush menyatakan, pertemuan kedua pemimpin negara itu memang membahas pemulihan hubungan militer yang diputus lebih dari 10 tahun lalu, setelah meletus insiden Santa Cruz di Dili, Timor Timur. "Kami telah berbuat banyak dalam proses reformasi militer di Indonesia," kata dia, yang juga pernah mengenyam pelatihan militer di Amerika.Presiden Yudhoyono berharap, di masa mendatang, kedua negara bisa memulihkan secara penuh hubungan militer itu. Menurut dia, TNI sangat membutuhkan peralatan militer dan bantuan pelatihan dari Amerika.Menanggapi harapan Yudhoyono itu, Bush menyatakan, pemerintahnya akan berusaha memenuhinya. "Adalah masuk akal bahwa kami melakukan pertukaran militer. Kami ingin perwira-perwira muda (Indonesia) untuk datang ke Amerika. Kami ingin pertukaran militer kedua negara, yang akan membantu menciptakan saling pengertian yang lebih baik," tuturnya.Sebelum bertemu Bush, Yudhoyono lebih dulu bertemu Petsy Spiers, guru dan janda korban penembakan di Timika, Agustus 2002 silam. Kasus ini menjadi bagian penting dari proses normalisasi hubungan kedua negara, yang kini terganjal di Kongres. AFP
Ada SBY hingga Hitler, Ini 9 Pemimpin Negara yang Punya Hobi Melukis
24 Agustus 2023
Ada SBY hingga Hitler, Ini 9 Pemimpin Negara yang Punya Hobi Melukis
Beberapa pemimpin negara di dunia memiliki hobi dalam berkesenian, seperti melukis. Salah satu mantan presiden Indonesia yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga ahli dalam melukis yang juga menjadi hobinya.