Muktamar PPP, Kubu Romy Klaim Didukung Mayoritas

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 15 Oktober 2014 09:58 WIB

Ketua Fraksi PPP, Irgan Chairul Mahfiz (ketiga kiri) mengangkat tangan bersama perwakilan pimpinan fraksi Koalisi Indonesia Hebat (KIH) usai tandatangani perjanjian antara PPP dan KIH di ruangan fraksi PPP, lantai 15 Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 7 Oktober 2014. PPP akhirnya menentukan sikap bergabung dalam paket yang diajukan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dalam proses pemilihan ketua dan wakil ketua MPR periode 2014-2019. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Emron Pangkapi, mengklaim perhelatan muktamar di Surabaya bakal dihadiri lebih dari dua per tiga pemilik suara partai. "Muktamar Surabaya memiliki legitimasi dari sisi pengambilan keputusan," kata Emron ketika dihubungi, Rabu, 15 Oktober 2014.

Emron menjelaskan, mayoritas pimpinan partai di tingkat pusat dan daerah menyatakan bakal hadir dalam muktamar itu. Dari total 1.135 pemilik suara, sebanyak 986 di antaranya bersedia hadir. "Mereka berasal 26 DPW dan 426 DPC dari seluruh Indonesia."

Dengan jumlah tersebut, Emron yakin muktamar ini memiliki legitimasi dari sisi pengambilan keputusan. Aturan rumah tangga PPP, kata Emron, menyebutkan muktamar hanya bisa dikatakan sah jika dihadiri lebih dari dua per tiga pemilik suara. "Yang akan diakui adalah muktamar yang memenuhi syarat." (Baca: Mahkamah PPP Putuskan Dua Muktamar Tidak Sah )

Muktamar di Surabaya dibayangi persoalan legitimasi akibat dualisme kepemimpinan PPP. Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy mengagendakan perhelatan tersebut setelah mengetahui rencana Ketua Umum Suryadharma Ali menggelar muktamar di Jakarta pada tanggal 23-26 Oktober.

Konflik di tubuh partai berlambang Ka'bah ini dipicu oleh pemecatan terhadap Suryadharma Ali. Sikap itu diambil kubu Romahurmuziy lantaran SDA menyandang status tersangka dalam kasus korupsi dana haji. Namun percik-percik konflik ini sudah terlihat saat SDA mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. (Baca: Antara SDA dan Emron, PPP Yogya Terancam Pecah)

Keputusan SDA dinilai tidak sejalan dengan bursa calon presiden dari PPP yang menominasikan Joko Widodo. Perseteruan ini juga berlanjut di parlemen. Dalam pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat, PPP mengajukan calonnya lewat jalur koalisi pro-Joko Widodo.

Upaya penyelesaian konflik sempat ditempuh Mahkamah PPP. Kedua kubu diminta berdamai agar bisa mengagendakan satu forum muktamar. Jika rapat bersama tidak dilaksanakan dalam waktu sepekan, Mahkamah akan membekukan kepengurusan DPP dan menyerahkan keputusan kepada Majelis Syariah.

Emron mengaku bisa menghormati rekomendasi tersebut. Menurut dia, muktamar di Surabaya tidak semata diadakan untuk menggelar suksesi kepemimpinan dan menentukan arah kebijakan partai. Forum ini sekaligus akan dijadikan ajang islah. "Muktamar ini adalah muktamar islah. Kehadiran SDA adalah mahkotanya," ujarnya.

RIKY FERDIANTO

Berita Terpopuler

Pendiri Facebook Temui Jokowi, VOA Islam Berang
Komentari FPI, Megawati Ditanya Balik
3 Orang Ini Calon Kuat Jaksa Agung Kabinet Jokowi

Berita terkait

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

44 hari lalu

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

46 hari lalu

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.

Baca Selengkapnya

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

47 hari lalu

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

47 hari lalu

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

Ketua Fraksi PPP Amir Uksara mengatakan belum ada pergerakan untuk menggulirkan hak angket di DPR.

Baca Selengkapnya

Pejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid

30 Desember 2023

Pejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek menegaskan bahwa partainya solid.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru

23 Juli 2023

Sandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru

Sandiaga Uno mengatakan memiliki visi yang sama dengan Ganjar Pranowo yaitu menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru.

Baca Selengkapnya

Kisah PPP Memakai Gambar Ka'bah Sebagai Lambang Partai

6 Juni 2023

Kisah PPP Memakai Gambar Ka'bah Sebagai Lambang Partai

Partai Persatuan Pembangunan atau PPP telah menggunakan logo bergambar Kabah sejak 1974. Meski sempat diganti pada 1984 hingga 1998. Logo itu kembali.

Baca Selengkapnya

Profil Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono dan Kontroversinya

6 Juni 2023

Profil Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono dan Kontroversinya

Muhammad Mardiono ditunjuk sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024: Inilah Profil Partai Persatuan Pembangunan

4 Juni 2023

Pemilu 2024: Inilah Profil Partai Persatuan Pembangunan

Partai Persatuan Pembangunan atau PPP menjadi salah satu peserta pemilu 2024 dengan Nomor Urut 17. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Bacaleg PPP Depok Teken Pakta Integritas, Beri Kompensasi ke Caleg Gagal Rp 20 Ribu Per Suara

7 Mei 2023

Bacaleg PPP Depok Teken Pakta Integritas, Beri Kompensasi ke Caleg Gagal Rp 20 Ribu Per Suara

Jelang mendaftarkan Bacaleg ke KPU Kota Depok, DPC PPP Kota Depok meminta bacaleg untuk menandatangani pakta integritas.

Baca Selengkapnya