Pangkas Pegawai, GG Bungkam Soal Penurunan Omzet  

Reporter

Sabtu, 11 Oktober 2014 05:44 WIB

TEMPO/Achmad Budi

TEMPO.CO, Kediri - Produsen rokok PT Gudang Garam masih merahasiakan angka penurunan pendapatan yang menyebabkan perusahaan merumahkan 4.000 lebih karyawannya. Meski begitu, seluruh operasional pabrik dipastikan masih berjalan normal.

Wakil Kepala Bidang Humas Gudang Garam Iwhan Tricahyono mengatakan saat ini perusahaan tengah mengevaluasi produksi dan penjualan yang mengalami penurunan. "Jumlahnya belum tahu, tapi sangat signifikan," kata Iwhan, Jumat, 10 Oktober 2014.

Dia membantah dugaan bahwa program pensiun dini karyawan borongan sigaret kretek tangan dan operasional ini adalah strategi perusahaan untuk mengganti tenaga manusia menjadi mesin. Sebab, berdasarkan informasi yang beredar, saat ini Gudang Garam sedang mendatangkan mesin produksi dari Jerman. Menurut Iwhan, efisiensi karyawan ini murni karena menurunnya pendapatan akibat ketatnya regulasi pemerintah soal rokok.

Meski mengalami krisis keuangan, Iwhan meyakinkan operasional pabrik masih berjalan normal. Tak ada satu pun divisi atau unit yang mengalami penutupan total. Hanya, untuk sementara perusahaan tidak akan melakukan rekruitmen tenaga kerja baru, terutama di divisi sigaret kretek tangan dan operasional.

Sebaliknya, perusahaan tak akan membatasi jumlah karyawan yang hendak mengikuti program pensiun dini ini hingga akhir bulan Oktober. Berapa pun jumlah mereka akan disiapkan anggaran pensiun sesuai yang telah disepakati. (Berita lain: Nazar: Ibas Banyak Main Proyek di Mana-mana)

Di antaranya adalah pemberian uang pensiun sebanyak 10 kali gaji, pendaftaran jaminan kesehatan melalui BPJS selama lima tahun untuk karyawan dengan usia di bawah 50 tahun, dan pelatihan kewirausahaan. "Disiapkan dana khusus untuk berapa pun karyawan yang mau pensiun," kata Iwhan.

Sejumlah karyawan borongan di pabrik itu mengatakan pengurangan karyawan sudah terasa sejak akhir Lebaran lalu. Karyawan kontrak yang bekerja di tempat itu mendadak tidak diperpanjang lagi. Mereka rata-rata karyawan berusia muda yang tak mendapat kesempatan mengikuti program pensiun dini. "Program ini hanya untuk karyawan lama dengan masa kerja di atas 20 tahun," kata salah satu pekerja. (Berita lain: FPI Demo Lagi, Polisi Siapkan Dua Meriam Air)

Dia juga memberi kesaksian bahwa banyak sekali produk rokok yang kembali dari pasaran (retur). Rokok tersebut biasanya dibongkar lagi untuk diproses ulang dengan tetap menjaga kualitas produk.

HARI TRI WASONO

Terpopuler



Adik Prabowo Sebut Hasil Wawancaranya Dipelintir
Demokrat Emoh Berkoalisi dengan Jokowi
Nazar: Ibas Banyak Main Proyek di Mana-mana
PAN Ogah Ikuti Hashim Jegal Jokowi





Berita terkait

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

53 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

54 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Punya Kedekatan dengan Industri Rokok

55 hari lalu

Jokowi Disebut Punya Kedekatan dengan Industri Rokok

Jokowi sempat ogah membahas masalah rokok bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Disebut punya kedekatan dengan industri rokok.

Baca Selengkapnya

Terkini: Daftar Bisnis Panji Gumilang Selain Al Zaytun, Jembatan Rel Lengkung LRT Jabodebek Salah Desain?

3 Agustus 2023

Terkini: Daftar Bisnis Panji Gumilang Selain Al Zaytun, Jembatan Rel Lengkung LRT Jabodebek Salah Desain?

Setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka, sejumlah bisnis milik Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang menjadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Minta Industri Rokok Prioritaskan Tembakau Petani dan Batasi Impor, Ini Sebabnya

3 Agustus 2023

Ganjar Pranowo Minta Industri Rokok Prioritaskan Tembakau Petani dan Batasi Impor, Ini Sebabnya

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta industri rokok memprioritaskan menyerap tembakau hasil produksi petani lokal.

Baca Selengkapnya

Lintasan Waktu Rokok Linting, Tingwe dan Kerabatnya

12 Mei 2023

Lintasan Waktu Rokok Linting, Tingwe dan Kerabatnya

Keberadaan cikal bakal rokok di Tanah Air telah ada sejak era 1600-an. Hal ini seiring masuknya tembakau ke wilayah Nusantara.

Baca Selengkapnya

Profil Susilo Wonowidjojo, Bos Gudang Garam yang Digugat Bank OCBC NISP

4 Februari 2023

Profil Susilo Wonowidjojo, Bos Gudang Garam yang Digugat Bank OCBC NISP

Presiden Direktur PT Gudang Garam Tbk Susilo Wonowidjojo digugat Bank OCBC NISP karena diduga mengemplang utang.

Baca Selengkapnya

Gagal Atasi Endemi Rokok sehingga Perokok Anak Meningkat, Koalisi Sipil Beri Rapor Merah untuk Jokowi - Ma'ruf

26 November 2022

Gagal Atasi Endemi Rokok sehingga Perokok Anak Meningkat, Koalisi Sipil Beri Rapor Merah untuk Jokowi - Ma'ruf

Menurut Ifdhal Kasim, kabinet Jokowi - Ma'ruf tidak hadir selama ini dalam menangani masalah epidemi rokok di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Cukai Rokok 2023 dan 2024 Naik 10 Persen, Ini Kajian dan Pertimbangan Kemenkeu

5 November 2022

Cukai Rokok 2023 dan 2024 Naik 10 Persen, Ini Kajian dan Pertimbangan Kemenkeu

Febrio Kacaribu memaparkan berbagai pertimbangan atas ditetapkannya kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) untuk rokok sebesar 10 persen.

Baca Selengkapnya

Bandara Kediri Rp 10,8 Triliun Ditargetkan Rampung 2023, Gudang Garam: Bukan Exit Strategy

17 September 2022

Bandara Kediri Rp 10,8 Triliun Ditargetkan Rampung 2023, Gudang Garam: Bukan Exit Strategy

Pembangunan Bandara Kediri dipastikan tidak berkaitan dengan kondisi penjualan rokok oleh Gudang Garam.

Baca Selengkapnya