Pukat Rekam Kelemahan 6 Kandidat Pemimpin KPK  

Reporter

Sabtu, 11 Oktober 2014 03:52 WIB

Busyro Muqoddas, I Wayan Sudirta dan Robby Arya Brata (kiri ke kanan) di diskusi `Capim KPK dan Gagasan Pemberantasan Korupsinya` di Cikini, Jakarta, 7 Oktober 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Yogyakarta - Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) UGM, Hifdzil Alim, mengatakan lembaganya telah membuat kajian mengenai kualitas enam calon komisioner KPK yang sudah diseleksi Tim Panitia Seleksi KPK. Lembaganya akan segera mengirim hasil kajian itu ke Tim Pansel dan Komisi Hukum DPR. "Dua calon usulan Presiden harus tepat dan pilihan DPR wajib berdasar aspirasi publik," kata dia pada Jumat, 10 Oktober 2014.

Hifdzil tidak menjelaskan detail hasil kajian lembaganya dan hanya menyebut kelemahan masing-masing calon. Misalnya, Busyro Muqoddas dianggap oleh Pukat UGM merupakan figur lama di KPK sementara lembaga anti rasuah ini membutuhkan regenerasi kepemimpinan. "Soal BM (Busyro Muqoddas), (kelemahannya) KPK butuh penyegaran," kata dia. (Baca:Publik Harus Awasi Seleksi Pimpinan KPK)

Sedangkan kelemahan calon lain, seperti Ahmad Taufik, ialah memiliki anggota keluarga yang berafiliasi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Anggota keluarga Taufik juga pernah ada yang terlibat di Tim Penasihat Hukum Partai Keadilan Sejahtera (PKS). "JG (Jamin Ginting) juga pernah bekerja sama dengan partai politik," kata dia.

Calon komisoner Robby Arya Brata, dalam catatan Pukat UGM, lama di birokrasi, tetapi minim pengalaman lapangan sehingga berisiko kewalahan menghadapi tekanan politik yang hebat terhadap KPK.

Calon komisoner lainnya, I Wayan Sudirta, sebenarnya punya pengalaman lapangan panjang, tapi sepuluh tahun belakangan dianggap oleh Pukat UGM aktif di politik. "Kalau SB (Subagio), sudah dua tahun di internal KPK, tapi belum teruji soal kepemimpinannya," kata Hifdzil. (Baca:Pansel Calon Pemimpin KPK Diminta Transparan)

Peneliti PUKAT UGM lainnya, Oce Madril, menilai KPK di masa depan membutuhkan figur komisioner yang memiliki kemampuan menuntaskan kasus korupsi dengan kompleksitas tinggi. Misalnya, korupsi politik yang biasanya melibatkan jaringan politikus dan pengusaha berpengaruh. "Makanya, harus punya integritas, kemampuan, dan bernyali," kata dia.

Menurut Oce, sasaran utama lembaga anti rasuah ini dalam lima tahun ke depan haruslah jaringan mafia korupsi. Dia mengatakan mafia migas, mafia pajak, dan mafia anggaran masih menjadi aktor korupsi yang susah dibongkar kejahatannya. "Juga kasus korupsi yang melibatkan aktor elite lokal dengan kekuatan pendukung mengakar," ujar dia.

Aktivis Jaringan Anti Korupsi (JAK) Yogyakarta Irwan Suryono berharap komisoner KPK di masa mendatang memberikan perhatian besar pada kasus-kasus korupsi di daerah. Di DIY, dalam catatannya, baru ada satu kasus, yakni korupsi buku ajar di Sleman pada 2009, yang berhasil tuntas setelah mendapatkan supervisi dari KPK. "Aparat hukum di daerah masih sulit diandalkan menangani kasus korupsi besar," kata dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM


Baca juga:
Kapolri: Ormas Anarkis Tidak Layak Dipertahankan

Mahasiswa Tolak Bali Democracy Forum

Bercanda Terkena Ebola, Pria Ini Diusir dari Pesawat

Serangan Bom, Korban Tewas di Yaman 67 Orang

Kasus Trafficking, Polisi Kesulitan Usut Raja Solo






Advertising
Advertising









Berita terkait

Gus Muhdlor Ditahan, Wakil Bupati Sidoarjo Dilantik Jadi Plt Bupati

1 jam lalu

Gus Muhdlor Ditahan, Wakil Bupati Sidoarjo Dilantik Jadi Plt Bupati

Gus Muhdlor dilarang menjalankan tugas sebagai bupati jika sedang menjalani masa tahanan.

Baca Selengkapnya

Praperadilan Eks Kepala Rutan KPK Ditolak, Pengacara Tidak Sependapat dengan Putusan Hakim

1 jam lalu

Praperadilan Eks Kepala Rutan KPK Ditolak, Pengacara Tidak Sependapat dengan Putusan Hakim

Pengacara eks Kepala Rutan KPK menghormati putusan praperadilan meski tidak sependapat dengan hakim.

Baca Selengkapnya

Praperadilan Bekas Kepala Rutan KPK Ditolak, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

2 jam lalu

Praperadilan Bekas Kepala Rutan KPK Ditolak, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jakarta Selatan menolak gugatan praperadilan eks Kepala Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (Rutan KPK), Achmad Fauzi

Baca Selengkapnya

KPK Buka Peluang Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang di Sidang Syahrul Yasin Limpo, Bahas Kebocoran BAP

5 jam lalu

KPK Buka Peluang Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang di Sidang Syahrul Yasin Limpo, Bahas Kebocoran BAP

Eks Sespri Kasdi Subagyono minta perlindungan LPSK karena BAP miliknya di KPK bocor ke tangan Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

6 jam lalu

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

Jaksa KPK menghadirkan empat saksi dalam sidang bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

6 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya

KPK Masih Kumpulkan Alat Bukti Baru untuk Kembali Tetapkan Eks Wamenkumham Eddy Hiariej sebagai Tersangka

6 jam lalu

KPK Masih Kumpulkan Alat Bukti Baru untuk Kembali Tetapkan Eks Wamenkumham Eddy Hiariej sebagai Tersangka

Johanis Tanak mengatakan dalam penyidikan baru tersebut KPK akan mencari bukti untuk penetapan tersangka.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK Miliki Aset Hingga Rp60 Miliar, Segini Harta Kekayaannya di LHKPN

7 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK Miliki Aset Hingga Rp60 Miliar, Segini Harta Kekayaannya di LHKPN

Dilansir dari laman e-LHKPN milik KPK, Kepala Bea Cukai Puwakarta itu terakhir melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2022.

Baca Selengkapnya

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

17 jam lalu

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

KPK akhirnya menahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor setelah dua kali mangkir dari pemeriksaan. Tidak dilakukan jemput paksa.

Baca Selengkapnya

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

19 jam lalu

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

KPK mengakui OTT kasus pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo, awalnya tak sempurna.

Baca Selengkapnya