TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Akbar Faizal, menanggapi berembusnya isu penjegalan pelantikan presiden terpilih Jokowi pada 20 Oktober 2014. "Jika itu memang benar, maka mereka akan sangat menyesal," kata Akbar yang juga anggota DPR dari Partai Nasional Demokrat ini ketika dihubungi Tempo, Kamis, 9 Oktober 2014.
Akbar mengingatkan negara memiliki tata aturan di mana pelantikan presiden itu bukan seenaknya diatur satu kelompok kepentingan saja. Ada sistem ketatanegaraan yang mengaturnya. Ratusan juta rakyat Indonesia akan menjadi saksi semua upaya penggulingan pemerintahan yang baru saja dilantik. (Baca: Jimly: Pemakzulan Jokowi Nyaris Mustahil)
"Anda perlu tahu rakyat Indonesia saat ini bahu-membahu sedang memasang jaring, memasang berbagai kemungkinan untuk berdiri mengawal di belakang Jokowi JK. Saya ingin memastikan ke Anda soal itu," kata Akbar.
Masyarakat, kata Akbar, akan menyesal memilih Prabowo-Hatta pada pemilihan presiden yang lalu. Dan ini, menurut Akbar, akan membuat dukungan kepada Jokowi menjadi berlipat-lipat. "Saya berbicara tentang 2019 lho," kata Akbar merujuk pada pemilihan presiden lima tahun mendatang. (Baca: Pelantikan Jokowi Tidak Lancar, Netizen Bereaksi)
Selain itu, Akbar juga menanggapi rencana Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo untuk menggunakan hak voting di Dewan Perwakilan Rakyat dalam pemilihan sekitar 100 posisi penting kenegaraan. Misalnya, posisi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.
"Jika itu dikatakan setelah presiden Jokowi dilantik, maka itu bisa dikatakan makar dan dia bisa ditangkap," kata Akbar.
RIDHO JUN PRASETYO
Terpopuler:
Koalisi Jokowi Sukses Rayu DPD, Siapa Dalangnya?
Zulkifli Hasan, Ketua MPR Periode 2014-2019
Koalisi Prabowo Siap Ajukan Veto untuk 100 Posisi
Pacar Mayang Ternyata Juga Pekerja Seks
Berita terkait
Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi
5 hari lalu
Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.
Baca SelengkapnyaSyahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem
42 hari lalu
JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.
Baca SelengkapnyaIstilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?
44 hari lalu
Dalam konteks Pemilu, efek ekor jas mengacu ke bagaimana keputusan pemilih pada satu posisi pemilihan bisa pengaruhi hasil dari posisi pemilihan lain.
Baca SelengkapnyaKetua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK
44 hari lalu
Ketua Partai NasDem Malaysia Tengku Adnan mengatakan usulan menambah jumlah pemilih Kotak Suara Keliling atau KSK datang dari PPLN Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaNasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket
56 hari lalu
Fraksi Partai Nasdem belum mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Surya Paloh untuk menandatangani persetujuan hak angket.
Baca SelengkapnyaDinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu
26 Februari 2024
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pertemuan Jokowi dan Surya Paloh bukan sekadar silaturahmi biasa.
Baca SelengkapnyaPrediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024
22 Februari 2024
Jika DPR tidak siap untuk menggunakan hak angket dugaan kecurangan, capres Ganjar Pranowo akan mendorong penggunaan hak interpelasi atau rapat kerja.
Baca SelengkapnyaStatus Jokowi di PDIP, Ganjar Pranowo: Formalitasnya Masih Kader
1 Desember 2023
Ganjar mengatakan sikap Jokowi sebagai kader PDIP akan dilihat kembali hadir atau tidaknya pada Hari Ulang Tahun PDIP pada 10 Januari 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaGanjar Mulai Sadar Tak Didukung Jokowi Sejak Ramai Gugatan di MK
1 Desember 2023
"Kalau prosesnya saya kira mulai kelihatan agak berbeda waktu ramai di MK saja," kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah
23 November 2023
Anies Baswedan menyatakan dirinya sudah berkecimpung dengan isu soal lingkungan sejak masih berkuliah.
Baca Selengkapnya