HUT TNI, Tahir Pertegas Tak Ada Makan Siang Gratis  

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 8 Oktober 2014 11:05 WIB

Pendiri dan pemilik Mayapada Grup, Tahir. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Surabaya - Penasihat Kesejahteraan Tentara Nasional Indonesia, Sri Dato Tahir, mengatakan pemberian bantuan apa pun memang tidak cuma-cuma.

Adagium tidak ada makan siang gratis, kata Tahir, adalah seratus persen benar. "Tapi problemnya, orang-orang keliru mengurutkannya," kata CEO Mayapada Grup ini kepada Tempo, Selasa, 7 Oktober 2014 di dermaga Pangkalan Komando Armada Timur, Surabaya, Jawa Timur, setelah perayaan HUT TNI ke-69. (Baca: Jaleswari: SBY Belum Berhasil Mereformasi TNI)

Menurut Tahir, perjalanan kesuksesannya sehingga menjadi orang terkaya di Indonesia karena situasi aman di Indonesia. Tahir juga mengatakan sudah makan dan minum dari bumi Indonesia. Keluarganya pun bersekolah dan berkarier tanpa ada gejolak di sini. "Lalu saya ada tabungan sedikit dan merasa utang budi kepada Indonesia," kata dia. "Saya merasa terpanggil."

Tahir menjawab kritikan beberapa pihak yang beranggapan bantuan yang digelontorkannya bakal mempengaruhi profesionalitas TNI ke depan. "Bukan saya bantu lalu minta ini-itu. Urutannya terbalik." (Baca: Inilah yang Akan Dilakukan Jokowi untuk TNI)

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya mengatakan sebagai pejabat setingkat menteri, Moledoko berhak menunjuk orang di luar TNI sebagai penasehat. "Dalam rangka menyukseskan tugas pokok Panglima yang dianggap penting dapat bantuan," kata Fuad.

Sebagai pejabat negara, kata Fuad, Panglima tak boleh pasrah dengan kenyataan bahwa anggaran pengadaan rumah prajurit terbatas. Panglima mencari terobosan dan tak bergantung pada APBN. Fuad mencatat setidaknya ada 250 ribu prajurit yang tak punya rumah. "Kalau normatif sesuai kebijakan, pengadaan rumah prajurit bisa selesai 25 hingga 30 tahun lagi," kata Fuad. (Baca: Calon Bos KPK Ini Ingin Tembus TNI)

Sebagai orang terkaya, Fuad melanjutkan, Tahir diharapkan memberi masukan. Kenyataannya, kata dia, Tahir malah menghimpun dana dari orang sukses untuk membangun rumah di seluruh wilayah. "Duit itu untuk membangun rumah dinas, bukan pribadi," kata Fuad.

Lebih lanjut, Fuad mengatakan tidak ada imbal balik terhadap Tahir. "Apa mau dikasih duit? Wong, dia sudah punya banyak," kata dia. Kalau, toh, untuk membekingi Tahir dari masalah hukum dan politik, kata Fuad, TNI tak memiliki kapasitas tersebut. "Tak ada kata-kata membekingi. Dia sudah kuat, kok."

Anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Mardani Ali Sera, khawatir pengangkatan Tahir dan Peter Sondakh sebagai penasihat akan mempengaruhi profesionalitas TNI. "Saya khawatir dua orang ini membawa konsekuensi yang tidak perlu," katanya.

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Baca juga:
Ibu Mayang: Saya Sudah Maafkan Marcus
Mengenal Tank Leopard, Bintang Baru HUT TNI
Pacar Mayang Ternyata Juga Pekerja Seks
Zulkifli Hasan Pernah Diperiksa KPK

Berita terkait

Kapendam Cendrawasih Bantah Tambah Pasukan TNI di Paniai Papua

14 hari lalu

Kapendam Cendrawasih Bantah Tambah Pasukan TNI di Paniai Papua

Kapendam XVII Cendrawasih Letkol Inf Candra Kurniawan membantah tudingan adanya pengerahan pasukan gabungan TNI-Polri di Paniai.

Baca Selengkapnya

Kisah Doni Monardo Bebaskan Sandera Kapal MV Sinar Kudus dari Perompak Somalia 12 Tahun Lalu

5 Desember 2023

Kisah Doni Monardo Bebaskan Sandera Kapal MV Sinar Kudus dari Perompak Somalia 12 Tahun Lalu

Doni Monardo terlibat dalam pembebasan sandera dan kapal MV Sinar Kudus dari perompak Somalia pada Maret 2011. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Satbravo-90, Pasukan Elite TNI AU yang Sukses Jemput WNI di Afganistan

23 Agustus 2021

Mengenal Satbravo-90, Pasukan Elite TNI AU yang Sukses Jemput WNI di Afganistan

Satuan tugas evakuasi yang dibentuk pemerintah berhasil memulangkan para warga negara Indonesia (WNI) dari Afganistan pada Sabtu, 21 Agustus kemarin.

Baca Selengkapnya

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

2 Mei 2020

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.

Baca Selengkapnya

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

7 Februari 2018

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

Sejumlah kalangan menilai reformasi di tubuh TNI mengalami langkah mundur di masa Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

4 Februari 2018

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

Pengamat hukum Bivitri Susanti meminta nota kesepahaman Polri dan TNI soal pemeliharaan keamanan dan ketertiban dibatalkan.

Baca Selengkapnya

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

16 Desember 2017

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum Julius Ibrani mengatakan reformasi sektor militer di Indonesia masih belum mencapai targetnya.

Baca Selengkapnya

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

7 Oktober 2017

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

Topik mengenai TNI di lini masa merupakan salah satu isu yang selalu "in" di mata Netizen, terutama marak dibicarakan saat merayakan HUT TNI kali ini

Baca Selengkapnya

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

5 Oktober 2017

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

Peringatan HUT TNI ke-72 dilaksanakan di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, Kamis 5 Oktober 2017. Acara ini dimulai pukul 08.00.

Baca Selengkapnya

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

22 September 2017

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

Komando Distrik Militer 0713/Brebes akan menggelar nonton bareng film G 30S PKI di setiap desa dan beberapa sekolah.

Baca Selengkapnya