Lima Pimpinan DPR yang baru menyampaikan kata sambutan usai dilantik pada Sidang Paripurna ke-2 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 2 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan Achmad Dimyati Natakusumah mengatakan tidak berminat menjadi pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat. "Saya mau aktif di DPR saja," ujar Dimyati ketika dihubungi, Ahad, 5 Oktober 2014.
Dimyati lebih memilih aktif di DPR karena ingin mengawasi pemerintahan Jokowi dengan ketat. Menurut Dimyati, kalau menjadi pimpinan MPR, dia tidak akan bisa sepenuhnya aktif di DPR. (Baca: Pimpinan Koalisi Sambangi Rumah Megawati)
"Sebenarnya sih saya inginnya jadi pimpinan DPR, tapi kan gak dapat," tutur Dimyati. PPP memang tidak mendapat jatah pimpinan DPR oleh koalisi pendukung Prabowo. Ini karena jatah kursi diberikan kepada Partai Demokrat, yang mengutus Agus Hermanto.
Lebih lanjut, Dimyati mengaku tertarik duduk di Komisi Luar Negeri karena menyukai isu tentang pertahanan dan internasional. "Tapi di mana pun saya siap, di Badan Kehormatan atau Legislasi juga bisa." (Baca: Kumpul di Rumah Mega, Koalisi Jokowi Konsolidasi)
Kemarin, koalisi pendukung Prabowo memastikan Demokrat dan PPP mendapat jatah pimpinan MPR. Nama yang santer disebut sebagai calon Ketua MPR adalah Wakil Ketua DPP Demokrat Nurhayati Ali Assegaf.
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
5 hari lalu
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.