Siapa Ceu Popong, Pemimpin Sidang DPR?  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 2 Oktober 2014 12:35 WIB

Anggota DPR tertua, Popong Otje Djundjunan (kiri) bersama Anggota DPR termuda, Ade Rezki Pratama (kanan) memimpin Sidang Paripurna Pelantikan dan Sumpah Jabatan Anggota MPR-DPR-DPD di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 1 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sidang pertama DPR periode 2014-2019 menyuguhkan kericuhan. Rapat paripurna pemilihan Ketua DPR itu dipimpin oleh Popong Otje Djundjunan, politikus Golkar berusia 76 tahun. Popong didapuk menjadi pimpinan sidang karena merupakan anggota Dewan tertua. (Baca: Pimpin Sidang DPR, Ceu Popong Mengaku Puasa)

Perempuan kelahiran Bandung, 30 Desember 1938, yang biasa disapa Ceu Popong itu sudah lima kali ini jadi anggota DPR. Di Bandung, Ceu Popong terkenal karena suaminya, R Otje Djundjunan, adalah Wali Kota Bandung 1971-1976. (Baca: Dituduh Otoriter, Ceu Popong: Mangga)

R Otje Djundjunan dikenal sebagai wali kota yang kerap mengeluarkan peraturan tak lazim. Pada 1972, Otje kesal melihat adu balap liar di Jalan Juanda. "Dalam satu minggu saja harus mengerahkan dua kompi tentara untuk mencegah anak-anak ngebut," ujar Otje. (Baca: Setya Novanto Cs Jadi Pimpinan DPR, PDIP Kalah 2-0)

Bukan itu saja. Setiap pekan, dia harus mengeluarkan Rp 100 ribu untuk mengganti ongkos jaga tentara. Sampai akhirnya dia membelah jalan selebar 8 meter itu dan membuat jalur hijau. Dengan begitu, jalan menjadi sempit dan adu balap liar berkurang. (Baca: Mic Mati & Dizalimi Bikin Koalisi Jokowi Walk Out)

Otje juga punya cara sendiri dalam mengatasi lonjakan harga beras di Kota Bandung. Otje mengeluarkan peraturan yang mewajibkan pedagang beras dan penyimpan beras yang punya persediaan lebih dari 100 kilogram melapor ke Pemerintah Kota Bandung. Lewat aturan itu, wali kota berpangkat kolonel ini dapat menindak pedagang beras yang sengaja menimbun beras dan mengakibatkan harga naik.

Dari pernikahannya dengan Otje, Popong mempunyai empat anak. Karier politik Popong dimulai saat menjadi anggota DPR dari Partai Golkar pada 1987. Menurut laporan harta kekayaan penyelanggara negara 2010, total kekayaannya Rp 36 miliar.

Sebagian besar kekayaan Popong berupa tanah dan bangunan yang nilainya mencapai Rp 32 miliar. Tanah Popong tersebar dari Sumedang, Sukabumi, Garut, Bandung, Cianjur, sampai Surabaya dengan total luas 561 ribu meter persegi.

EVAN (PDAT, Sumber Diolah Tempo)

Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD

Berita terpopuler lainnya:
Megawati ke Gus Dur: Sampeyan Enak, Saya Pusing
Keluarga Adam Malik Gugat Bank Swiss Bikin Heboh
Berapa Uang Saku Pelantikan Anggota DPR?
Duka Pewaris Naskah 'Genjer-genjer'

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

3 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

14 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

22 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

23 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

23 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

24 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

27 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

33 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

33 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

39 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya